Gelagat Aneh Sopir Bus Sriwijaya saat Pamit Pada Keluarga, Pesan Terakhir Buat Batin Ibunda Bergetar
Ayah kandung Jalaluddin (55) menceritakan gelagat aneh Ferri yang menjadi firasat buruk bagi keluarga mereka sejak Ferri berangkat Minggu (22/12)
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Sopir bus Sriwijaya yang masuk jurang, Ferri ternyata bergelagat aneh sebelum berangkat kerja.
Gelagat sopir bus itu terjadi secara tiba-tiba.
Pasalnya, gelagat aneh tersebut dirasakan oleh sang istri.
Ayah kandung Ferri, Jalaluddin (55) menceritakan gelagat aneh Ferri yang menjadi firasat buruk bagi keluarga mereka sejak Ferri berangkat pada Minggu (22/12).
TONTON JUGA:
"Waktu pamit kerja hari minggu lalu sampai empat kali dia izin sama ibunya. Itu agak aneh karena biasanya cukup satu kali saja," tutur Jalaluddin.
Kendati demikian, Jalaluddin memastikan kondisi fisik sang anak saat berangkat itu sehat.
Dikatakan Jalaluddin, selama hidupnya Ferri tidak memiliki riwayat penyakit parah.
• Isi Pesan Theresa Wienathan di Hari Natal, Nia Ramadhani Sampai Terharu: Dalem Banget!
Sekitar lima belas tahun ia sudah menjalani pekerjaan sebagai seorang sopir bus maupun truk yang kerap kali bepergian ke luar kota.
"Memang dia kerjanya sopir. Sering juga ke luar kota. Pernah beberapa kali pindah perusahaan juga. Ini saja sebenernya sudah mau pindah.
Waktu itu melamar pekerjaan dan rencananya awal tahun baru akan kerja di tempat yang baru," ungkap Jalaluddin.
• 10 Tahun Jadi Pramugari, Sisi Asih Cerita Dapat Perlakuan Nyeleneh saat Layani Penumpang

Namun belum sempat hal itu terlaksana, Ferri justru mengalami kecelakaan dan akhirnya tewas di lokasi kejadian.
Jalaluddin menuturkan, ia teringat dengan cerita sang istri saat Ferri terakhir kali pamit untuk mengemudikan bus ke Bengkulu.
• Niat Puasa Senin Kamis & Sederet Manfaatnya untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Resiko Serangan Jantung
Tak cuma keanehan karena pamit sampai empat kali, rupanya Ferri sempat memberikan pesan yang membuat batin ibunda bergetar.
"Dia bilang, Mak Pamit ya. Mungkin aku tak pulang. Tapi saat itu ibunya berpikir kata-kata itu berarti pulangnya agak lama."
"Tapi tetap saja perasaan cemas itu ada," jelas Jalaluddin.
• Pondasi Teras Masjid Jami Nurul Huda di Indramayu Tiba-tiba Roboh, Tukang Bangunan Sontak Loncat