Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir

Truk Nekat Terobos Banjir 1 Meter di Kebon Jeruk Jakarta Barat, Begini Pengakuan Sang Sopir

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk engkel menerjang banjir di Jalan Panjang, Kebon Jeruk untuk mengangkut karyawan yang berkantor di kawasan tersebut.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Sebuah truk engkel berwarna coklat menerjang kedalaman banjir yang menggenang di Jalan Panjang, depan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Gelombang besar begitu terasa ketika truk tersebut membelah jalanan yang terendam banjir mencapai 1 meter.

Membuat warga yang tengah berjalan menerabas banjir atau yang menggunakan perahu karet harus menepi dan berhenti sejenak agar tak terseret arus.

Wali Kota Bogor Bantah Selfie dengan Anies Baswedan di Katulampa Saat Banjir: Gak Ada Hubungan

Sesampainya di posisi bebas banjir, sembari menunggu penumpang yang diangkutnya di bak truknya turun, sang sopir terus menggerung-gerungkan pedal gasnya.

Ia harus memastikan tak ada air yang tersumbat di knalpot.

Sebab, truk tersebut harus kembali menerjang banjir untuk kembali mengangkut penumpang.

"Ini sudah yang keempat kali saya bolak-balik lewatin banjir," kata Rizki (30) sang sopir truk, Kamis (2/1/2019).

Rizki mengatakan, truk yang dibawanya disewa oleh sebuah perusahaan di Jalan Panjang untuk mengangkuti para karyawan yang aksesnya terputus akibat banjir.

Truk engkel menerjang banjir di Jalan Panjang, Kebon Jeruk untuk mengangkut karyawan yang berkantor di kawasan tersebut. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

"Ini khusus angkut karyawan aja, bukan buat warga," ucap Rizki masih sembari mengerungkan suara mesin truk beroda enam ini.

Khawatir Mogok

Kendati ukuran truk engkel yang dibawanya cukup tinggi, Rizki mengaku sangat khawatir saat melintasi banjir di Jalan Panjang.

Sebab, ia menyebut kondisi air sangat tinggi dan sudah melewati batas aman untuk dilalui truk.

Ia pun sempat mundur dan melawan arah karena kedalaman air di jalur dari arah Pesing menuju Kedoya lebih tinggi dibanding arah sebaliknya.

Terlebih, truk milik Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, yang ukurannya sedikit lebih kecil dibawah truknya sempat mogok ketika menerjang banjir.

"Biasanya maksimal (air) aman itu sampai roda."

"Tapi ini tingginya (air) udah nutupin roda dan hampir ke pintu, makanya deg-degan juga kalau mogok kan repot siapa yang mau derek," ucapnya.

Sebagai seorang sopir truk, Rizki menyebut melintasi terjangan banjir jauh lebih rumit ketimbang membawa muatan berat dengan medan terjal.

Pasalnya, dia hanya menggunakan gigi satu dengan jarak hampir 1 kilometer sehingga mesin harus bekerja ekstra. 

Belum lagi, tak terlihatnya pembatas jalan akibat tertutup banjir membuatnya harus lebih berhati-hati. 

Bila lengah sedikit, bisa saja truk yang dibawanya menghantam separator Busway atau malah terperosok saluran air.

"Lebih sulit bawa di banjir kayak gini, resikonya terlalu gede. Tapi mau gimana lagi, saya kan cuma sopir aja, disuruh bos angkut ya saya ikuti," ujarnya.

TONTON JUGA:

Berita Terkini