Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Aparat kepolisian Polresta Bandara Soekarno-Hatta ungkap fakta terbaru soal kecelakaan yang menimpa seorang ibu-ibu dengan shuttle bus, Minggu (5/1/2020).
Kejadian tersebut terjadi di gedung Transit Oriented Development (TOD) M1 Bandara Soekarno-Hatta pada siang hari saat aktivitas antar jemput pekerja sedang ramai.
Dari kabar yang beredar, diisukan korban yang bernama Nurlaela kelahiran tahun 1992 tersebut sedang dalam keadaan hamil ketika diserempet bus hingga terjepit di TOD.
Namun, Kasatlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, AKP Argadija Putra membantah bahwa Nurlaela dalam keadaan hamil saat kecelakaan yang menimpanya.
"Untuk korban tidak hamil, itu omongan di lapangan saja. Kami kroscek langsung kepada suaminya dan korban tidak hamil," kata Arga saat ditemui di Tangerang, Senin (6/1/2020).
Bahkan, Nurlaela disebut Arga sudah dipulangkan ke rumahnya di bilangan Poris Jaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang setelah diperiksa di rumah sakit terdekat.
Menurut Arga, korban tidak menderita luka dalam atau pun luka berat hanya mengalami shock usai terjepit tembok dan bus.
"Korban ibu Nurlaela semalam sudah kembali dari rumah sakit. Hasil rontgen tidak ada luka dalam, hanya memar sedikit di bagian bahu," jelas Arga.
Kronologi awal kecelakaan tersebut ketika bus yang disopiri Andi tersebut sedang menaikan penumpang di shuttle bus TOD M1 pada Minggu (5/1/2020) siang.
Tiba-tiba saja dari jarah 100 meter Nurlaela berjalan di jalur bus sehingga tertabrak dan terjepit diantara badan bus tembok beton pembatas jalan.
"Kemudian bus maju, mungkin kurang perhatian dan konsen di depan hampir 100 meter ada ibu-ibu yang disitu terjepit dengan tembok karena busnya lewat," tutur Arga.
Arga pun menjelaskan kalau korban berjalan di jalur bus bukan untuk pengguna jalan padahal sudah terpasang rambu lalu lintas dan imbauan.
Hingga saat ini, sopir bus bernama Andi sedang diamankan oleh pihak Satlantas Polresta Bandara Sorkarno-Hatta untuk dimintai keterangan.
"Rambu-rambu sudah cukup, mungkin karena jalurnya sempit dan memang juga bukan jalan orang. Sopir untuk sementara kita amankan dulu," kata Arga.