Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan Pemkot Bekasi membuang sampah sisa banjir di wilayahnya ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
"Enggak ada masalah, ini adalah Republik Indonesia, ini bukan Republik Jakarta atau Republik Bekasi. Ini RI, ini tanah kita, ini warga kita. Ini adalah tanggung jawab kita," ucapnya, Rabu (8/1/2020).
Anies pun menyebut, bencana banjir yang dirasakan oleh warga Bekasi juga merupakan duka bagi masyarakat Jakarta.
"Masalah yang dihadapi di Bekasi juga masalah kita. Jadi enggak ada masalah," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun mengaku telah menjalin komunikasi terkait penggunaan TPST Bantar Gebang dengan Pemkot Bekasi.
Bahkan, ia menambahkan, Pemprov DKI juga akan turut membantu Pemkot Bekasi menyediakan alat-alat berat untuk mengangkut sampah sisa banjir di wilayahnya.
"Kami sudah ada percakapan sebetulnya, nanti kita akan bantu Bekasi. Termasuk ada kebutuhan alat-alat kita akan pinjamkan untuk bisa nanti mengelola sampahnya di sana," kata Anies.
Meski ada jalur administratif yang harus dipenuhi, namun Anies mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.
Ia pun menyebut, Pemkot Bekasi bisa langsung membuang sampah sisa banjir di TPST Bantar Gebang itu.
"Tentu ada urusan administrasinya, ada surat, tapi itu menyusul saja. Yang penting kita saling bantu," tuturnya.
"Jadi permintaan dari pak Wali Kota Bekasi akan kami penuhi," tambahnya.
• Persija Jakarta Belum Punya Nahkoda Baru, Manajemen Klub Diminta Jangan Asal Comot Pelatih
• Tersangka Kasus Judi Menikahi Kekasihnya di Tahanan Polres Jakarta Utara
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi mengajukan izin ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuang sampah ke TPST Bantar Gebang, Rabu, (8/1/2020).
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan volume sampah pascabanjir yang melanda Bekasi membuat TPA Sumur Batu milik Kota Bekasi tak sanggup melayani mobilitas truk sampah yang meningkat drastis.
"Kita minta karena kemampuan TPA Sumur Batu dengan jumlah sampah yang cukup banyak ini terjadi antrean yang cukup panjang," ungkap Tri.