Liga 1 2020

Masuknya Petinggi Persija Jakarta dan PSM Makassar ke Direksi PT LIB Membuat Timbulnya Bahan Gosip

Penulis: Suharno
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur olahraga Persija Jakarta, Ferry Paulus saat mengumumkan pelatih baru Sergio Farias di kompetisi musim depan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Masuknya petinggi klub Liga 1 2020 ke jajaran direksi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) jadi perbincangan hangat atau gosip.

Di daftar jajaran direksi PT LIB yang terbentuk pada 23 Januari 2020, tercantum nama Ferry Paulus yang masih menjabat sebagai Direktur Keolahragaan Persija Jakarta.

Selain Ferry Paulus, CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin menjabat sebagai Komisaris PT LIB.

Adanya pihak klub di jajaran direksi PT LIB mengundang komentar dari Cucu Somantri.

Direktur Utama PT LIB tersebut menegaskan sejak awal 18 klub Liga 1 memang menginginkan adanya perwakilan tim di struktur organisasi PT LIB.

Adanya perwakilan klub di PT LIB lebih kepada transparasi keuangan.

Persija Jakarta Bakal Hadapi Laga-laga Berat di Awal Liga 1 2020, Hadapi Sang Mantan hingga Persib

PSS Sleman Siap Tikung Persija Jakarta dan Persib Bandung untuk Dapatkan Pemain Timnas Indonesia

Persija Jakarta Beruntung Tak Jadi Rekrut Keisuke Honda, Sang Pemain Minta Perlakuan Istimewa

Cucu Soemantri Sebut PT LIB Ubah Regulasi, Klub Liga 1 2020 Tak Wajib Daftarkan Pemain U-23

Apalagi PT LIB bisa dibilang merupakan punya semua klub Liga 1 dan Liga 2.

"Perlu diketahui komisaris dari perwakilan klub permintaan Pak Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan) menuju era transparasi,” kata Cucu Somantri.

“Selama ini klub hanya peserta. Sekarang ada perwakilan dua klub di komisaris untuk bisa mengawasi,” ucap Cucu Somantri menambahkan.

Selain pihak klub, ada perwakilan Anggota Komite Eksekutif PSSI yang menjadi komisaris di PT LIB.

Mereka adalah Hasani Abdul Ghani dan Sonhadji.

Sementara Cucu Somantri juga merupakan Wakil Ketua Umum PSSI yang sekarang ini diminta untuk bertugas di PT LIB.

"Sekarang ini ada juga perwakilan Exco PSSI supaya saling transparasi di PT LIB," kata Cucu Somantri.

”Ini semua dalam rangka transparasi keseimbangan dan keadilan di Liga 1 serta Liga 2,” ujarnya.

Draf Jadwal Liga 1 Bisa Berubah

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah mengirimkan draft jadwal sementara kompetisi Liga 1 2020 kepada seluruh tim peserta.

Jadwal pertandingan yang telah dibuat PT LIB akan berlangsung selama delapan bulan, terhitung dari 29 Februari 2020 hingga 31 Oktober 2020 mendatang.

Direktur Operasional PT LIB, Sujarno menjelaskan, draft jadwal yang sudah dirilis pihaknya masih belum final.

PT LIB akan memberi waktu kepada seluruh klub peserta melakukan peninjauan jadwal sampai hari Jumat (7/2/2020).

Nantinya, setiap klub berhak mengakujan keberatan atau masukan terhadap jadwal pertandingan yang telah disusun PT LIB.

"Kami membuka kesempatan untuk setiap klub mengajukan keberatan terhadap draft jadwal yang sudah dirilis sampai 7 Februari," katanya.

"Kami akan tunggu respon klub," lanjut Sujarno di Kantor PT LIB, Jakarta Selatan.

"Tidak hanya klub, publik juga bisa memberi masukan," sambungnya.

Setelah seluruh pihak menyetujui jadwal tersebut, PT LIB berencana melakukan rapat koordinasi dengan beberapa pihak yang bersangkutan.

Hal ini dilakukan untuk penyesuaian dan menyatukan persepsi agar kompetisi Liga 1 2020 bisa berjalan dengan baik.

"Setelah selesai, PT LIB, klub, dan jajaran kepolisian akan mengadakan rapat koordinasi untuk permasalahan perizinan pertandingan," terangnya.

Di sisi lain, PT LIB mengatur jadwal kompetisi Liga 1 2020 menyesuaikan dengan beberapa agenda besar yang ada di Indonesia.

PT LIB mempertimbangkan kepentingan Timnas Indonesia dan juga hari-hari besar masyarakat di Tanah Air.

Sujarno menjamin, pihaknya akan membuat jadwal pertandingan Liga 1 2020 dengan adil tanpa menguntungkan satu tim.

"Saat menyusun draft jadwal Liga 1 2020, PT LIB harus melihat agenda besar PSSI, FIFA, timnas Indonesia, dan juga situasi daerah setempat. Semua itu harus sinkron," papar Sujarno.

"Kami akan berusaha mengakomodir semua kepentingan terkait. Apa lagi ada tim Indonesia yang juga bermain di kompetisi Asia," imbuhnya.

Menurut rencana, dalam waktu dekat PT LIB akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkair pada Kamis (20/2/2020).

Satu hari berselang, PT LIB akan mengadakan manager meeting bersama tim peserta Liga 1 2020.

Hapus Daftar Pemain U-23

Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Cucu Somantri memastikan, pihaknya akan merubah beberapa peraturan di kompetisi Liga 1 2020.

Salah satu perubahan yang dilakukan PT LIB adalah menghapus aturan tujuh pemain dibawah usia 23 tahun di setiap timnya.

Sebelumnya, adanya regulasi pemain U-23 pertama kali diterapkan pada kompetisi musim 2017.

Kala itu, setiap klub Liga 1 wajib memainkan tiga pemain U-23 minimal 45 menit pertandingan.

Pada Liga 1 2018 dan 2019, regulasi tersebut kembali berubah dan setiap tim diwajibkan mendaftarkan tujuh pemain U-23.

Namun, dalam kenyataannya para pemain U-23 lebih banyak duduk di bangku cadangan dan hanya menjadi pelengkap di tim yang diperkuatnya.

Cucu menjelaskan, aturan tersebut sengaja dihapus karena tidak memberikan dampak besar terhadap perkembangan pemain muda di Indonesia.

"Regulasi pemain U-23 di Liga 1 2020 ditiadakan," ucap Cucu di Kantor PT LIB, Jakarta Selatan.

"Aturan ini dulu diadakan sebab tak ada wadah untuk pemain U-23. Kalau sekarang ada. Termasuk di Elite Pro Academy Liga 1 U-20," sambungnya.

Sebagai gantinya, PSSI dan PT LIB berencana membuat kompetisi baru khusus untuk pemain U-23.

Penambahan kompetisi baru sengaja dibuat PSSI untuk memberikan tempat bagi para pemain muda unjuk gigi di kompetisi sepak bola Indonesia.

"Banyak sekali pemain U-23 menjadi cadangan. Mereka bisa bermain di EPA Liga 1 U-20. Nanti ada pula penambahan kompetisi. Namanya Liga 1 U-23," papar Cucu.

Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum PSSI itu memberikan kemudahan bagi para pemain muda untuk tetap bisa berkompetisi.

Hal ini merupakan gebrakan baru yang dilakukan oleh pengurus PSSI di era kepemimpinan Mochamad Iriawan.

"Jadi klub tak perlu lagi memikirkan harus memainkan pemain muda. Ini memang gebrakan baru yang kami lakukan," jelas Cucu.

"Pengguliran kompetisi ini juga sekaligus menjadi wadah pemain-pemain usia 23 tahun yang sebelumnya tak memiliki kompetisi," sambungnya.

Di sisi lain, perubahan lain yang dilakukan PT LIB adalah menambah kouta pendaftaran pemain.

Semula, setiap tim hanya diberikan kouta melakukan pendaftaran pemain sebanyak 30, termasuk empat pemain asing.

Kini, aturan tersebut dirubah menjadi 36 pemain kepada klub yang berlaga di kompetisi Asia dan 33 pemain kepada klub di Liga 1 2020.

"Kami memutuskan menambah kuota maksimal pemain di Liga 1 2020 dari 30 menjadi 33," papar Cucu.

Khusus kepada dua tim yakni Bali United dan PSM Makassar, PT LIB memberikan aturan khusus terhadap pendaftaran pemain. (Bolasport.com/ TribunJakarta.com)

Berita Terkini