Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Sebuah video diduga aksi bullying terhadap seorang siswa SMK di Bekasi Selatan, Kota Bekasi diunggah akun media sosial Instagram @omah_lame pada, Jumat, (7/2/2020).
Kanit Binmas Polsek Bekasi Selatan, AKP Pujiastuti, mengatakan, kejadian itu terjadi di sebuah SMK KecamatanĀ Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
"Iya benar itu kejadian di SMK, saya sudah dapat aduan dan langsung melakukan konfirmasi ke pihak sekolah dan siswa bersangkutan," kata polwan yang akrab disapa Puji.
Dia menjelaskan, dari penjelasan pihak sekolah yang dia terima, kejadian itu rupanya terjadi pada sesi praktek siswa di laboratorium otomotif atau bengkel sekolah.
Puji berdasarkan keterangan sekolah mengatakan, siswa yang diduga menjadi korban bullying berinisial MA.
"Menurut sekolahnya tidak ada penyiksaan dan endingnya juga video-nya setelah itu ketawa-ketawa ya, disitu juga diawasi oleh guru jadi tidak ada korban bullying," ungkap Puji.
Dalam adegan yang terlihat di video, MA nampak dikerumuni teman-temannya.
Ia juga telihat ketakutan dengan wajah memelas ketika diperintahkan memegang kabel pengapian sepeda motor yang dialiri setrum.
Puji dari pengakuan sekolah, adegan itu bermula ketika guru praktik MA memberikan tantangan ke seluruh siswa agar berani memegang kabel pengapian yang dialiri setrum.
"Jadi ceritanya guru bikin challenge (tantangan), dikasi pertanyaan siapa yang enggak bisa jawab hukumanmya pegang kabel itu, nah kebetulan MA ini enggak bisa jawab, ketika dihukum dia takut pegang kabel," papar Puji.
Puji sempat menanyakan alasan pihak sekolah atau guru yang membuat hukuman seperti itu apakah laik atau tidak.
"Dari pihak sekolah tujuan diberikan hukuman seperti itu karena mereka nanti akan jadi mekanik jadi resiko tersetrum seperti itu harus sudah biasa," jelas dia.
"Saya juga pastikan ke sekolah apakah itu tidak bahaya untuk siswa, dari sekolah jawab itu tidak bahaya karena itu setrum kecil dan bagian dari mekamik mengetahui kerusakan motor," tambahannya.
Meski begitu, dia memastikan bakal mendatangi sekolah guna membahasa lebih lanjut video viral dugaan bullying di SMKĀ tersebut.