5 Fakta Pengepul Durian Bunuh Sang Ayah Karena Dilempar Batu, Pelaku Sontak Lari ke Rumah Tetangga

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

5 Fakta Pengepul Durian Bunuh Sang Ayah Karena Dilempar Batu, Pelaku Sontak Lari ke Rumah Tangga

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok pengepul durian yang bunuh sang ayah karena kesal kini telah diamankan polisi.

Gunawan Sucipto Pane nekat habis nyawa ayahnya, Torang Pane dengan benda tajam di Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Kapolsek Parongil, Iptu Maruli Tambunan menjelaskan, Gunawan dijebloskan ke dalam selan pada Sabtu sore (8/2).

Berikut sederet fakta pengepul durian nekat bunuh sang dirangkum TribunJakarta:

TONTON JUGA:

1. Kronologi

Humas Polres Dairi Ipda Doni Saleh mengatakan, Doni menyatakan, kejadian berawal saat tersangka Gunawan menghitung hasil panen durian ibunya diteras rumah pada Jumat (7/2/2020) malam.

"Namun korban tiba-tiba datang melarang tersangka untuk menghitung dan berbisnis di rumahnya," terang Doni, Sabtu (8/2/2020).

Gunawan lantas bertanya mengapa sang ayah mengusirnya.

Namun tindakan ia tidak digubris, Torang malah menyuruh istrinya Pinta Uli Sihite yang saat itu menemani tersangka untuk mengambil pakaian ke dalam rumah.

Detik-detik Tentara Thailand Tembak Mati Komandan & Kuil di Bangkok, Sempat Ambil Sandera

Kemudian korban masuk kembali ke dalam rumah.

Tak lama berselang, korban kembali datang dari samping rumah dan kemudian melempar pelaku dengan menggunakan batu.

"Tak hanya itu, korban juga berteriak sambil mengancam akan membunuh pelaku jika tidak segera pergi," ungkap Doni.

Diduga tidak terima lantaran mendapatkan perlakuan dari sang ayah, Gunawan kemudian mengambil sebuah parang dari laci mobilnya dan kemudian mengejar Torang Pane.

Melihat kemarahan sang anak, Torang Pane berusaha melarikan diri dari amukan anaknya.

Ramalan Zodiak Minggu 9 Februari 2020, Sagitarius Jangan Menyerah Pada Tekanan!

Namun, ia terjatuh di halaman rumahnya.

"Saat itu, tersangka kemudian membacok punggung sebelah kanan sebanyak sekali dan kepala sebelah kanan bagian belakang sebanyak dua kali," kata Doni.

Melihat ayahnya tersungkur, Gunawan lari ke rumah tetangga.

2. Ingin baptis anak

Kapolsek Parongil, Iptu Maruli Tambunan menjelaskan, Gunawan baru saja pulang merantau dari Jakarta. Ia kembali ke kampung halamannya terkait syukuran atas kelahiran sekaligus pembaptisan anak pertamanya.

Fakta-fakta Pencekik Polisi Tertangkap, Ternyata Pelaku Tak Pulang ke Rumah Karena Viral

Berhubung di kampungnya musim durian, pemuda tamatan SMK ini enggan cepat-cepat kembali ke Jakarta.

"Pelaku sama ibunya bikin usaha jadi pengepul durian. Durian-durian dari petani, mereka tampung, lalu dijual lagi sama tauke," ungkap Maruli.

3. Reaksi keluarga

Saat istri Torang Pane, Pinta Uli boru Sihite akan mulai bercerita ke awak media, pemuda pemuda bertato di lengan tiba-tiba muncul dan menyela pembicaraan. Ia mengaku anak kandung Torang.

Ia menolak kasus ini diberitakan, diduga malu. Ia juga berdalih, tak terima pemberitaan yang menyebut, Torang dan anaknya terlibat persaingan bisnis jual-beli durian dan persaingan itu kemudian memicu ketidakharmonisan keduanya.

MC Resepsi Bongkar Kezaliman WO Pandamanda ke Klien, Presenter Tarik Napas: Saya Terkejut

"Di berita, dibilang bapakku ini mati gara-gara durian. Setelah ini, akan kami korek itu semua. Kami enggak mau terima wartawan sekarang, karena kami lagi berduka," tegasnya.

4. Ucapan korban

Kapolsek Parongil, Iptu Maruli Tambunan mengungkapkan, jenazah Torang Pane sudah dibawa ke RSUD Sidikalang dan kini telah disemayamkan di rumah duka. Sementara, Gunawan Pane sudah ditangkap dan kini masih diperiksa.

"Kasus ini ditangani Polsek Parongil. Pelaku dan saksi-saksi saat ini masih di Unit Res, masih diambil keterangannya," tutur Maruli kepada Tribun Medan, Sabtu (8/2/2020) siang.

Kejadian ini, kata Maruli, bermula ketika Gunawan Pane menggelar durian di halaman rumah ayahnya, Desa Lae Parira, untuk dijual kepada tauke. Durian mesti digelar guna penyortiran.

Melihat halaman rumahnya penuh, Torang Pane gusar dan menegur anaknya dengan kata-kata yang agak kasar.

"Dibilang bapaknya, 'Jangan kau bikin bisnismu di rumah ini!'. Si anak heran, lalu menjawab: 'Apanya maksudmu, pak?'," beber Maruli.

Sejurus kemudian, Torang Pane berjalan ke arah samping rumah untuk mengambil batu dan melemparkan batu itu ke Gunawan Pane.

Fakta-fakta Janda Tewas Bersimbah Darah di Surabaya, Korban Teriak Histeris & Curhat Bakal Dibunuh

"Korban melempar batu ke anaknya, lalu bilang, 'Masih di sini kau, Babi? Pergi kau! Harus kumatikan kau!," beber Maruli lagi.

Kalap, Gunawan bangkit dari jongkoknya dan bergegas menuju mobilnya untuk mengambil pisau. Setelah itu, Gunawan menghampiri ayahnya dan menebas punggung ayahnya sekali.

Tak puas, Gunawan lanjut menebas kepala ayahnya dua kali. Istri Torang sekaligus ibu Gunawan kemudian melerai pembantaian itu.

Melihat ayahnya tersungkur, Gunawan lari ke rumah tetangga. Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polsek Parongil dan berupaya memberi pertolongan pertama kepada Torang.

5. Pasal yang menjeratnya

Kapolsek Parongil, Iptu Maruli Tambunan menuturkan, pasal yang menjerat Gunawan akibat perbuatannya tersebut.

"Untuk sementara, dikenakan Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang Penganiayaan Berujung Hilangnya Nyawa Orang dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan," beber Maruli. (*) (TRIBUNJAKARTA/TRIBUNMEDAN)

Berita Terkini