TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Febriansyah (27) menceritakan detik-detik raut muka pengantin yang menjadi korban wedding organizer bodong Pandamanda milik Anwar Said.
Cerita tersebut Febriansyah bagikan selaku master of ceremony atau MC.
Febriansyah memandu pernikahan Isnaini dan suaminya.
Ia mengaku dirinya yang memviralkan kondisi pesta pernikahan yang amburadul di media sosial saat menjadi tamu di acara Apa Kabar Indonesia, Sabtu (8/2/2020) malam.
Ada hal yang tak pernah Febriansyah duga saat pertama kali datang ke Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta Selatan.
Di sinilah tempat akad dan resepsi pernikahan Isnaini dan suaminya.
Mendengar penjelasan Febriansyah, pembawa acara langsung menarik napas panjang, sangat terkejut.
Padahal, pesta pernikahan itu sengaja dipilih kedua mempelai karena tanggalnya cantik, Selasa 2 Februari 2020.
"Saya terkejut mendengarnya dari ceritanya," beber pembawa acara Apa Kabar Indonesia yang TribunJakarta.com lansir dari YouTube TV One.
Mulanya Febriansyah sampai ke tempat pernikahan sekitar pukul 17.00 WIB.
Resepsi pernikahan Isnaini dan pasangannya direncanakan digelar pukul 19.00 WIB.
Sesampainya di lokasi, Febriansyah mengira semua persiapan sudah matang.
Pesta tinggal digelar, tamu mengucapkan doa untuk mempelai, di sela itu semua sajian tersedia dan tinggal dinikmati.
Sebelum masuk ke gedung, Febriansyah mendapatkan keganjilan.
Ia menyaksikan bagaimana wajah mempelai pria sepertinya tampak lemas.
Suami Isnaini ini kemudian bercerita apa adanya kepada Febriansyah, bawah acara akad nikah berlangsung kacau balau.
"Begitu sampai pintu gerbang, pengantin cowoknya sudah begini (duduk bersandar di kursi, red). Diam, bengong," aku Febriansyah.
Spontan, untuk mencairkan suasana karena baru selesai akad, Febriansyah langsung bertanya.
"Mas gimana acara akad," begitu pertanyaan polos Febriansyah kepada mempelai pria.
Di sinilah keburukan Anwar Said si pemilik WO bodong Pandamanda terkuak.
"Makanan aja dari tadi enggak datang mas yang untuk akad," sesal mempelai pria.
"Jangankan makanan, satu orang aja dari Pandamanda enggak ada di lokasi," ia menambahkan.
Semakin penasaran dengan ucapan kliennya itu, Febriansyah masuk ke dalam gedung setelah diminta meninjau langsung kondisinya oleh suami Isnaini.
Di sana ia melihat aula pesta pernikahan kosong melompong, ada satu dua orang pekerja baru mendekor memasang bunga.
Bahkan, jangankan makanan, saat akad nikah pun tak ada meja untuk ijab kabul.
Namun, akad nikah tetap terlaksana disaksikan rombongan keluarga kedua mempelai.
Febriansyah akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam gedung.
Saat memasuki gedung pernikahan, kata Febriansyah, acara utama akan berlangsung dua jam lagi.
"Orang baru ngepel, bunga-bunga baru ditusuk-tusukin," imbuh dia.
Febriansyah mencoba menghubungi Anwar Said.
Namun Anwar Said memilih untuk lari dari tanggung jawab dan mematikan ponselnya.
"Saya hubungin di Anwar, hapenya aktif. Saya chat centang biru, terus hapenya mati," kata Febriansyah.
Febriansyah kemudian menyuruh keluarga untuk menutup pintu gedung, agar dekor dan karpet merah dirapikan terlebih dahulu.
Setelah dekor ala kadarnya selesai, pintu gedung dibuka dan para tamu langsung masuk ke dalam.
Febriansyah mengatakan pada pukul 19.30 WIB ada kabar bahwa katering akan datang, ia mengaku sempat merasa lega.
Namun nyatanya yang datang hanyalah alat makannya saja.
"Setengah delapan (malam, red) alat makan masuk, ada angin segarlah ya," ucap Febriansyah.
"Baru dipasang taplak ala kadarnya aja,"
"Cuma alat makannya aja," imbuhnya.
Febriansyah berusaha menguatkan pengantin dan keluarga.
"Tenang kita harus tetap tersenyum, saat kirap pengantin kita harus tersenyum seolah enggak ada apa-apa," pinta Febriansyah kepada kedua mempelai.
Febriansyah menjelaskan katering yang dijanjikan Pandamanda benar-benar tak menyediakan makanan apa-apa.
Hanya air putih yang tersaji untuk tamu undangan resepsi kala itu.
"Enggak ada sedikitpun, hanya air putih," kata Febriansyah.
Selesai kirab pengantin dan berdoa, Febriansyah akhirnya mengumumkan apa yang terjadi kepada tamu undangan.
Ia mengatakan pihak Pandamanda telah melakukan wanprestasi.
Mewakili keluarga pengantin, Febriansyah mengucapkan permohonan maaf kepada ratusan tamu yang datang.
Para tamu di dalam aula pesta yang semula ribut langsung hening.
"Tadi yang suasananya ribut langsung hening seketika," ucap Febriansyah.
Febriansyah mengaku selama berkarir sebagai MC, dia tak pernah menemui kasus separah ini.
"Selama saya jadi MC ini yang paling parah," kata Febriansyah.
Mendengar cerita Febriansyah, dua orang pembawa acara Apa Kabar Indonesia terdiam.
Satu dari dua pembawa acara tersebut bahkan terdengar menarik napas panjang.
"Saya terkejut mendengar dari ceritanya," katanya.
"Semoga ini bisa jadi pelajaran," imbuhnya.
Simak Video Lengkapnya
Dalam wawancara dengan TribunJakarta.com di Polres Metro Depok, Jumat (7/2/2020), Febriansyah mengaku iba dengan kedua mempelai.
Ia sama sekali tak menyangka Anwar Said menipu kliennya sendiri.
Terbawa rasa emosi, Febriansyah sampai meminta Isnaini dan suami, berikut keluarganya, setelah bubaran pesta yang amburadul, segera menemui Anwar Said di mana pun.
"Saya bilang malam itu juga kalian harus datang ke rumah Anwar, ke kantornya," cerita Febriansyah.
"Kalian harus cari Anwar jangan dilepas, kemudian kalian harus bawa ke Kantor Polisi terdekat," sambung Febriansyah saat itu ke Isnaini.
Ia memastikan katering yang ditunggu-tunggu datang juga sekira pukul 21.30 WIB.
Namun, hanya dua termos nasi yang datang untuk dihidangkan ke 400 tamu undangan.
Secara materil, Febriansyah mengaku merugi lantaran setengah honornya sebagai MC belum dibayarkan.
Meski baru sebulan lebih bekerjasama, Febriansyah sudah memahami betul sifat Anwar Said yang sangat tidak profesional.
"Saya agak bawel sama Anwar sebelum acara, karena busuknya dia."
"Saat acara berlangsung jangan harap kalian bisa menghubungi mereka," bongkar Febriansyah.
Mesi honor baru separuh yang dibayarkan, Febriansyah ikhlas memandu pesta pernikahan Isnaini dan suaminya.
Akhirnya, dalam kondisi demikian Febriansyah bersikap profesional dan tetap memandu pesta.
"Saya sampai bilang dengan klien, 'ya sudah saya ikhlas aja, asal jadwalnya tidak berbenturan," kata dia.
Anwar Baru Bangun Tidur
Setelah resepsi, Isnaini bersama suami dan keluarga mengikuti saran Febriansyah untuk menemui Anwar Said di kantornya.
Amarah bercampur kecewa mengaduk perasaan mereka, setelah mendatangi kantor WO Pandamanda melihat Anwar Said baru bangun tidur.
Dengan entengnya, pria bertubuh tambun, muka brewokan, berkacamata, seolah tak bersalah dan mengajukan pertanyaan konyol.
"Ada apa ya?" begitu ucapan 'selamat datang' Anwar Said kepada Isnaini dan keluarga.
Masih terbayang beberapa jam lalu, di tengah meriahnya pesta pernikahan, sebagai raja dan ratu sehari Isnaini dan suami harus merasakan getir.
Jauh-jauh hari, Isnaini dan kekasihnya memutuskan 2 Februari 2020 sebagai hari kramat untuk memulai babak baru dalam hidup.
Sengaja keduanya memilih tanggal cantik sebagai hari berbahagia, bukan saja untuk mereka tapi keluarga dan tamu undangan agar mudah mengingat.
"Makanya saya pilih tanggal 02.02.2020," ucap Isnaini saat dihubungi Warta Kota, Rabu (5/2/2020).
Mulailah mereka cari penyedia jasa pernikahan di media sosial Instagram dan mendapatkan wedding organizer Pandamanda milik Anwar Said.
"Saya pakai paket Rp 75 juta dari Pandamanda, itu ada promo akhir tahun jadi Rp 50 juta."
"Itu sudah termasuk makan prasmanan, MC, dan video," terang Isnaini.
Bubaran pesta yang tak diharapkan, Isnaini mencoba menelepon Anwar Said tapi tak kunjung diangkat.
"Saya merasa ditipu dan melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok," aku dia setelah mendatangi langsung Anwar Said ke kantornya.
Di balik peristiwa yang bakal dikenangnya sepanjang hidup, Isnaini mencoba mengambil hikmah.
"Memang niat kami baik, ingin ibadah, tapi apa boleh buat? Terpenting sekarang kami sudah resmi suami istri," ucap Isnaini.
TribunJakarta.com mencoba menghubungi Isnaini namun tak bisa diganggu karena sedang berbulan madu dengan sang suami.
"Maaf, saya lagi honeymoon," ucap Isnaini pendek, Kamis (6/2/2020).
Isnaini dan kekasihnya sudah resmi menjadi suami istri, tapi masih ada puluhan calon pengantin yang terancam gagal menikah karena tertipu Anwar Said.
Anwar Said saat dihadirkan dalam rilis perkara di Polres Metro Depok mengakui mendapatkan keuntungan dari setiap event Rp 5 juta.
"Ada keuntungannya sih, sedikit. Kalau setiap event Rp 5 juta," ucap Anwar Said.