3 Pembully Siswi SMP di Purworejo Tak Ditahan, Kepala Sekolah Berharap Damai: Namanya Anak Iseng

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ditemui TribunJateng, Kepala SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo, Ahmad mengatakan peristiwa perundungan CA terjadi di luar sepengetahuan pihak sekolah.

Kelas 8, tempat korban dan pelaku belajar saat itu sempat kosong menunggu kedatangan guru di jam pembelajaran berikutnya.

Saat itu, posisi para guru sedang berada di kantor.

Ada pula yang masih berada di ruang kelas lain.

Viral Gerobak Sampah di RSUD Wonosari Gerak Sendiri, Mbah Mijan: Saya Lihat 5 Tuyul Hitam Lagi Main

Durasi kejadian itu pun, menurut dia, singkat karena berada di sela pergantian jam.

Ahmad enggan merinci bagaimana kronologi kejadian itu terjadi.

Menurutnya tindakan TP, DF, dan UHA kepada CA merupakan bentuk keisengan ketiga remaja itu.

Ia menceritakan TP, DF, dan UHA suka bertindak semaunya sendiri dan tak bisa dinasehati.

Ngebet Makan Ini Setelah Bebas dari Penjara, Nikita Mirzani Rela Keluarkan Uang Rp 6 Juta Per Orang

"Namanya anak iseng. Diajar juga susah, suka semaunya sendiri," katanya.

Ia juga ikut menyesalkan perilaku siswanya ini.

Tetapi jika harus dihadapkan pada proses hukum pidana, ia kurang sepakat.

Ahmad sebenarnya mengharapkan kasus itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Siswa SMA Dihajar Wakil Kepsek di Bekasi, Guru Sontak Kaget: Dia Tak Pernah Ada Masalah

Terlebih, ketiga pelaku masih berusia di bawah umur.

Tetapi pihaknya pun tidak bisa berbuat apa-apa jika kasus itu akhirnya tetap diproses secara hukum.

Ia hanya bisa berharap, jika proses hukum kasus itu berlanjut, pendidikan anak-anak yang kini berstatus tersangka tidak boleh berhenti.

Bagaimana pun, kata dia, pemerintah harus tetap memerhatikan pendidikan mereka meski terjerat kasus pidana.

Halaman
123

Berita Terkini