Dari nada bicaranya, Arist mengatakan Karen Pooroe tampak terpukul.
Lebih lanjut, Arist Merdeka Sirait membeberkan kondisi psikis Karen Pooroe.
Saat diwawancarai awak media, Arist sempat ditanya terkait kondisi Karen Pooroe saat mengetahui anak semata wayangnya telah meninggal dunia.
Pasalnya diketahui Karen Pooroe sudah 6 bulan terpisah dan tidak bertemu dengan putrinya.
"Sejauh ini kondisi psikis dari Ibu Karen sendiri seperti apa pak? Udah lama enggak ketemu anaknya 6 bulan tiba-tiba (meninggal)," tanya seorang wartawan kepada Arist.
Menurut Arist, saat dirinya berkomunikasi dengan Karen melalui telepon, Karen Pooroe terdengar menangis sambil meraung-raung menyebut-nyebut nama Arist.
"Saya kira waktu saya komunikasikan, dia menceritakan anaknya meninggal dia langsung (meraung),"
"Pak Arist.. Pask Arist..," ujar Arist menirukan ucapan Karen saat ditelepon.
Arist juga mengungkapkan saat percakapan ditelepon, Karen Pooroe terdengar sangat emosional saat menceritakan kejadian meninggalnya sang anak.
"Dengan merasa terpukul, menangis begitu lepas kontrol, menceritakan," ujar Arist
"Kita kan sudah 6 bulan tidak ketemu anak, sudah cari kemana-mana, Pak Arist juga sudah memberi bantuan kepada kita, tetapi Pak Arya (sumai Karen) tidak tahu entah dimana," kata Karen seperti yang ditirukan Arist.
"Tetapi akhirnya saya ketemu di apartemen itu, putri saya dalam keadaan meninggal dunia," lanjutnya.
Arist mengungkapkan, saat itu Karen Pooroe masih dalam keadaan syok.
• Suami Diantar Istri Nikah Lagi, Abah Cijeungjing Akui Sudah Janji Akan Utamakan Pasangan yang Ini
Ia seolah tak menyangka, bahwa anak yang ia rindukan dan tidak bertemu selama 6 bulan kini telah tiada.
"Jadi itu syok sekali," ungkap Arist.