2. Laporkan tanda ambruk sejak tahun 2019
Kepala SMKN 24 Jakarta Tri Eriyani mengatakan pertanda ambruknya atap sudah tampak sejak 10 Januari 2019 saat renovasi berat rampung.
"Tanda ada, hanya (atapnya) melengkung. Hanya plafonnya saja. Setelah pembangunan (selesai) itu sudah tampak," kata Tri di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (21/2/2020).
Pertanda ambruknya bangunan pun sudah dilaporkan ke Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur selaku pemilik proyek.
Nahas laporan hanya direspon sebatas tinjauan dari jajaran Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur tanpa disertai penanganan.
"Sudah dilaporkan. Setelah dilaporkan ada ditinjau kemarin, tapi belum (ada penanganan) sampai akhirnya roboh tadi," ujarnya.
Namun Tri tak menyebut gamblang saat disinggung pendapatnya terkait konstruksi dan pengerjaan hasil renovasi berat.
Dia hanya memastikan kegiatan belajar 432 murid kelas X tak terganggu karena dipindah ke ruang kelas XI yang sedang magang.
"Kalau untuk masalah kontruksi bangunan mohon maaf, itu bukan ranah saya menyampaikan. Tapi bangunan tahun 2018," tuturnya.
3. Begini Respon Kasudin Pendidikan II Jakarta Timur
Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur belum dapat menjelaskan sebab ambruknya atap delapan kelas SMKN 24 Jakarta yang ambruk.
Meski mengakui bangunan yang ambruk pada Jumat (21/2/2020) sekira pukul 02.45 WIB itu merupakan proyek Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur.
Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Gunas Mahdianto belum memiliki dugaan apapun terkait sebab ambruknya atap kelas.
"Saya belum berani karena belum melihat berkasnya (proyek renovasi berat). Nanti kita lihat dari berkasnya," kata Gunas di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (21/2/2020).
Dia beralasan belum menjabat Kasudin saat proyek renovasi berat berlangsung tahun 2018 dan rampung pada 10 Januari 2019.