Sisi Lain Metropolitan

Cerita Kakak Adik Usia 11 dan 7 Tahun Arak Ondel-ondel, Takut Diculik hingga Demi Bantu Orangtua

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilham (kiri) dan Fahri (kanan), pengarak ondel-ondel belia di Bekasi, Jumat (21/2/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK GEDE - Ngarak ondel-ondel selepas pulang sekolah, Muhammad Ilham (11) dan Muhammad Fahri (7) akui takut diculik.

Ilham dan Fahri merupakan kakak beradik sekaligus siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jatiwaringin II, Pondok Gede, Bekasi.

Saat ini Ilham masih duduk dibangku kelas 4 SD sementara Fahri duduk dibangku kelas 1 SD.

Ilham dan Fahri bocah pengarak ondel-ondel di Bekasi, Jumat (21/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Sejak sebulan terakhir, keduanya bekerja mengarak Ondel-ondel keliling kawasan Pondok Gede.

Selain untuk membantu ekonomi keluarganya, Ilham menjelaskan ingin memiliki tabungan sendiri.

Sehingga ia mulai mencari penyewa arakan Ondel-ondel.

Berbekal restu dari Ibunya, keduanya mengarak Ondel-ondel sepulang sekolah dengan biaya sewa Rp 35 ribu perharinya.

"Hasilnya aku kasih mama semua setelah di setor. Nanti dari mama di kasih ke aku. Itu aku enggak jajanin, aku tabung," katanya di Bekasi, Jumat (21/2/2020).

Selama ini, keduanya mematok jam dan rute arakan Ondel-ondelnya.

Mereka biasanya berangkat ketika siang dan pulang sebelum magrib.

Matahari sore menjadi penanda kedua bocah ini untuk pulang dan bersiap mengaji.

Sementara untuk wilayah arakannya, mereka tak pernah berani berjalan terlalu jauh.

Selain tubuhnya yang kecil, keduanya menuturkan takut diculik dan tak bisa kembali ke rumah.

"Mama kan selalu pesan hati-hati dan jangan jauh-jauh. Mama bilang banyak culik. Makanya kita cuma keliling sekitaran Jalan Gamprit dan Bojong aja. Habis situ pulang lagi," katanya.

Selama mengarak keduanya mengaku was-was. Ilham mengatakan banyak didatangi orang yang baru dilihatnya.

Tak jarang mereka juga bertanya di mana keberadaan orang tuanya dan menanyakan hal lainnya.

"Kan emang enggak boleh terlalu dekat sama orang yang baru di kenal. Makanya aku juga takut di culik. Kalau ditanya aku jawab singkat habis situ jalan ngarak lagi," sahut Fahri dengan polos.

Dalam satu hari, keduanya bisa mendapatkan penghasilan kotor sekira Rp 100 ribu.

Sering diledek teman sekolah

Mengingat pesan ibunya, Ilham dan Fahri tak pernah berani mengarak ondel-ondel terlalu jauh.

Ia hanya akan mengarak ondel-ondel keliling wilayah Pondok Gede.

Alhasil, wilayah arakannya selalu berputar di lokasi yang sama membuatnya keduanya kerap bertemu teman sekolahnya.

"Ya aku sih yang paling sering dikatain daripada Fahri. Pas lihat aku lagi ngarak, besokannya aku diledikin terus," katanya.

"Yah ngarak yah ngarak ondel-ondel," jelas Ilham menirukan suara temannya.

Tak mau ambil pusing, Ilham hanya mendiamkan ledekan tersebut.

Saat ini yang terpenting buatnya ialah keluarganya. Ketika ekonominya sedang sulit, Ilham berusaha membantu untuk meringankan beban.

"Aku sih diem aja. Yang penting akunya enggak malu. Jadi kalau dikatain ya diemin aja. Kan niat saya bantu ibu sama nabung. Yang penting sama sama Fahri bahagia ngarak ondel-ondel," ujarnya.

Demi bantu orangtua

Ilham dan Fahri, pengarak ondel-ondel di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jumat (21/2/2020) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Suara musik khas Betawi begitu nyaring dipendengaran ketika melintas Jalan Gamprit, Pondok Gede, Bekasi.

Dari kejauhan tampak satu ondel-ondel berukuran kecil dengan warna kuning yang cukup menyita perhatian warga sekitar.

Pasalnya, yang mengarak ondel-ondel tersebut merupakan anak kecil dan hanya berjumlah dua orang saja.

"Iya itu biasa lewat sini. Emang dia yang paling kecil yang ngarak ondel-ondel siang hari begini," ujar satu diantara pedagang yang mangkal di kawasan tersebut.

Aksi dua bocah ini tentunya turut membuat beberapa pengendara sepeda motor yang melintas menepi. Mereka sengaja berhenti untuk memasukan uang ke kotak yang dibawa kedua bocah tersebut.

Sambil tersenyum ramah, keduanya menuturkan sudah sebulan melakoni pekerjaan tersebut.

Muhammad Ilham (11) dan Muhammad Fahri (7) merupakan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jatiwaringin II.

Keduanya merupakan saudara kandung yang terinspirasi dari pengarak ondel-ondel lainnya.

"Aku pengin aja ngarak ondel-ondel. Sebelumnya karena lihat banyak yang ngarak. Kemudian aku sama Fahri bilang ke mama," kata Ilham di Bekasi, Jumat (21/2/2020).

"Mama Iam (Ilham) mau ngarak ondel-ondel ya sama Fahr. Boleh enggak?," tanya Ilham pada Ibunya.

"Iya boleh," jawab Ibunya.

Bermodalkan restu dari Ibunya, Ilham dan Fahri mulai mengarak ondel-ondel sejak akhir bulan Januari lalu.

"Pas dibolehin sama mama, kita berdua tiap pulang sekolah makan dulu, istirahat dulu, tiap siang baru jalan. Yang penting pukul 17.00 WIB, kita berdua sudah pulang. Sebab, habis magrib kita ngaji," ungkapnya.

Selain itu, Ilham mengatakan ia ingin sekali membantu ibunya.

Meskipun usianya masih muda, Ilham rupanya cukup paham jika ekonomi keluarganya sedang tidak baik.

"Aku kayak gini juga buat bantuin mama. Bapak kan kerjanya tukang anter buah ke Pasar Induk Kramat Jati. Aku pernah lihat mama cuma di kasih uang Rp 30 ribu aja. Itu belum dibagi buat ongkos sekolah aku, Fahri sama kakak aku, Fatma. Makanya aku begini biar mama punya uang simpanan juga," katanya.

Untuk itu, sudah berbulan-bulan ia mencari tempat penyewaan arakan ondel-ondel untuk menambah pemasukan keluarganya.

Dalam satu hari, Ilham mengatakan bisa membawa uang berkisar Rp 100 ribu.

Uang tersebut ia setorkan Rp 35 ribua untuk biaya sewa arakan ondel-ondel. Sementara sisanya ia berikan semuanya ke ibunya.

"Kalau sudah pulang sudah setoran, uangnya aku kasih mama. Nanti aku di kasih sama mama dan disuruh tabungin," katanya.

"Tapi semenjak jadi ondel-ondel, mama selalu bilangin kita buat hati-hati. Mama takut kita kenapa-kenapa. Tapi kan aku sendiri yang masih pengin kerja begini," lanjutnya.

Berita Terkini