Wisudawan USU Meninggal Sebelum Dilantik, Terkuak Kesehariannya: Sempat Tegur Sapa Saat Subuh

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Rr Dewi Kartika H
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisudawan USU Meninggal Sebelum Dilantik, Terkuak Kesehariannya: Sempat Tegur Sapa Saat Subuh

Sahabat lama M Gade, Iwan mengenang sosok wisudawan USU yang telah pergi selamanya itu.

Iwan menjelaskan, M Gade yang merupakan Ketua Jurusan Fisika Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah itu dikenal ramah dan dermawan.

"Orangnya baik, dermawan, sosial, bermasyarakat. Baik sekali lah orangnya. Saya sudah kenal sangat lama dengan Gade ini sekitar 20 tahunan lebih, kami sudah seperti saudara kandunglah," ungkap Iwan.

3 Tahun Diperkosa Ayah Kandung hingga Ratusan Kali, Begini Pengakuan Pilu Gadis 12 Tahun di Jambi

Senada dengan Iwan, Ishak tetangga Gade merasa sangat terkejut dan kehilangan mendengar kabar ini.

Pasalnya, saat subuh sebelum berangkat wisuda, ia sempat bertegur sapa dengan Gade.

Wisudawan USU Meninggal Mendadak Sebelum Dilantik (TRIBUNMEDAN)

"Biasa-biasa aja, tidak ada tampak ada sakit. Minggu kemarin lama duduk di masjid. Tadi subuh ke masjid juga kemudian buru-buru pulang karena dia ada acara sekitaran setengah 7. Tak ada kabar lagi, barulah dapat kabar lagi saat ini," ungkap Ishak.

Ishak dan Gade sudah kenal sejak lama selama 15 tahun bertetangga. Ishak mengungkapkan bahwa di lingkungan rumah, Gade dikenal sebagai penasihat di Masjid.

Diajak Jalan-jalan Pakai Mobil, Siswi SMK di Jambi Malah Diperkosa Teman Sekolah di Tempat Karaoke

"Pak Gade ini sebagai penasihat masjid. Ia memberikan arahan untuk masyarakat dalam pembangunan masjid, seperti solusi yang harus dipecahkan," ujar Ishak.

Ishak menambahkan bahwa Gade dulu sempat terkena penyakit sekitar lima bulan yang lalu yaitu stroke dan sempat koma , namun mampu bertahan.

Disalatkan di Masjid Al Muhajirin

Jenazah wisudawan USU Dr M Gade MSi disalatkan di Masjid Al Muhajirin pada Senin (24/2/2020).

"Kita akan membawa jenazah Muhammad Gade ke Masjid Al Muhajirin sebelum dimakamkan. Pemakaman akan diselenggarakan usai salat zuhur," ujar protokol ketika para pelayat bergilirian melantunkan doa di samping jenazah M Gade.

Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah M Gade diangkat beberapa orang dan digotong menuju Masjid Al Mujahirin.

"Bagi orang muda dan yang termasuk mahasiswa bapak ini dulunya bisa membantu kita untuk membawa jenazah almarhum ke mesjid sebelum kita makamkan," ajak protokol.

Sejumlah kaum muda dan kerabat almarhum M Gade langsung bergerak dari tempat duduknya dan langsung mengambil posisi di samping keranda sembari menanti perintah untuk bergerak.

Ustaz dari Masjid Al Muhajirin memimpin doa pemberangkatan sembari melantunkan ayat-ayat suci sebelum pemberangkatan jenazah.

Di belakang pembawa keranda, sejumlah anggota keluarga dan kerabat berbaris menuju Mesjid Al Muhajirin yang berjarak sekitar 80 meter dari rumah duka.

 (tribunjakarta/tribunmedan)

Berita Terkini