TRIBUNJAKARTA.COM - Pasangan Suami istri, Mustafa (53) dan Wa Ode Rusdiana (52) tengah dirundung duka.
Anak semata wayangnya meninggal dunia pada, Minggu (23/2/2020) sekira pukul 10:00 Wita setelah mengeluh mengalami pusing.
Belum sembuh luka keduanya, sang menantu atau suami putrinya meninggal dunia.
Yahya Hardani (33) wafat menyusul sang istri, Siti Hardiyanti Ode (26) beberapa jam setelah Siti meninggal dunia.
Mustafa dan Wa Ode tak bisa membendung air matanya kala menceritakan putri dan menantunya yang meninggal di hari yang sama.
• Ayah Meninggal Saat Jasad Ibu Dimandikan, Begini Nasib Pilu 6 Anaknya: Isak Tangis Kakek Peluk Cucu
Terlebih merasa sedih memikirkan nasib 6 orang anak Siti dan Yahya yang usianya masih puluhan kini menjadi yatim piatu.
Ditemui di kediamannya, di RT 20, Kelurahan Sepinggan Raya Kecamatan Balikpapan Selatan, Mustafa dan Wa Ode menceritakan detik-detik meninggalnya putri dan menantu.
"Tidak sakit, dia (re, Siti) belum lama melahirkan anaknya yang paling kecil yang berusia 1 bulan 7 hari," kata Wa Ode dikutip dari TribunKaltim, Selasa (25/2/2020).
• Sahabat Ungkap Profesi Dedy Susanto saat Pertama Kenal, Uya Kuya Kaget: Oh Bukan Psikolog?
Namun semenjak saat itu tensi darah Siti tak stabil dan sering periksa ke puskesmas.
"Hari Minggu kemarin itu dia ngeluh katanya pusing," sambungnya.
Melihat sang anak yang sakit, Mustafa mengupayakan melakukan pertolongan kepada putrinya saat itu.
Ia sempat berlari menuju puskesmas dan meminta mobil ambulans untuk mengantar Siti ke rumah sakit.
• Potret Kediaman BCL Usai 7 Hari Ashraf Sinclair Wafat, Para Asisten Sibuk Lakukan Ini di Depan Rumah
"Dari sekian puskesmas malah tanya, usia saya berapa dan marah-marah di sana. Anak saya ini sudah sekarat jangan tanya usia lagi segera kita tolong bawa Siti ke rumah sakit," cerita Mustafa sambil menangis.
Sambil memeluk cucu-cucunya, Mustafa dan Wa Ode tampak menangis hari mengingat hari ia kehilangan anak kandungnya itu.
Ia kemudian melanjutkan ceritanya saat sang putri sudah dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah Siti saat itu tengah dimandikan, namun tetiba Wa Ode mendengar kabar duka lainnya.
Menantunya mengalami tekanan darah yang naik hingga dilarikan ke rumah sakit.
Namun saat perjalanan ke rumah sakit, nyawa Yahya tak dapat tertolong dan meninggal dunia saat jenazah sang istri masih dimandikan.
"Kabar muncul dia (re, Yahya) meninggal dunia, sementara anak saya ini masih dimandikan di rumah," ucap Wa Ode.
Kisah viral lantaran 6 anak Siti dan Yahya yang sudah menjadi yatim piatu diumurnya yang masih puluhan.
Anak pertama berusia 10 tahun sedangkan yang terakhir masih bayi yakni 1 bulan 7 hari.
• Anaknya Ikut Merasakan Kesedihan Noah Ditinggal Ashraf Sinclair, Wulan Guritno: Dia Nangis di Mobil
6 bocah malang ini kini tinggal bersama Mustafa dan Wa Ode.
Di rumahnya yang berukuran kurang lebih 8 x 5 dan terhimpit bangunan rumah warga lainnya, kini banyak masyarakat yang berdatangan.
Warga Balikpapan, Kalimantan Timur berbondong-bondong menjenguk dan membantu 6 bocah yatim piatu ini.
Ratusan masyarakat hingga organisasi perangkat daerah maupun pihak Kepolisian tampak memadati rumah Mustafa.
Tampak masyarakat memberikan dukungan moril sertia memberikan santunan maupun kebutuhan sembako.
• Ashanty Terenyuh Teringat Sikap Noah di Tahlilan ke-7 Ashraf Sinclair: Hanya Bisa Mendoakan Saja
"Kita datang memberikan dukungan, juga memberikan sedikit santunan. Siapa sih yang tak terharu melihat kondisi seperti ini," ucap Arda, salah satu warga.
Kondisi 6 bocah
Berdasarkan pantauan wartawan di rumahnya, ke enam bocah ini terlihat sangat polos, mereka seolah kebingungan karena melihat banyak orang yang datang silih berganti ke rumahnya.
Tak satupun dari enam bocah itu terlihat murung ataupun sedih.
Begitu pula dengan si balita yang masih berusia 1 bulan lebih tampak tenang saat digendong para masyarakat yang berkunjung.
• Bunga Citra Lestari Coba Kuatkan Diri saat Anang dan Sahabat Berkunjung: Aku Harus Bangkit Lagi
Saat itu, 6 bocah ini terlihat memakai pakaian yang sederhana.
Kapolres Balikpapan menangis saat menjenguk
Sebagai aparat penegak hukum pada instansi kepolisian tentu saja yang muncul di benak masyarakat adalah berperawakan tegas dan juga berwibawa.
Terlebih lagi pada tubuh kepolisian ditunjuk memegang jabatan penting sebagai komandan resor atau Kapolres.
Namun ternyata di balik ketegasannya tersebut ada rasa keprihatinan dan dedikasi serta empati yang tinggi terhadap sesama.
Seperti yang terlihat pada Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi.
• Nikita Mirzani Menangis Setelah Salat, Peluk Azka Sambil Beri Pesan: Abang Jangan Nakal Ya?
Kapolres yang dikenal tegas dan berwibawa ini akhirnya luluh bahkan terlihat tak kuasa membendung air mata saat menjenguk enam bocah yatim piatu ini.
Perwira polisi berpangkat melati tiga di pundaknya itu datang bersama istrinya, Tina Turmudi dan rombongannya menggunakan mobil.
Kombes Pol Turmudi langsung menyapa kakek nenek dan para bocah yatim piatu itu sesampainya di lokasi.
Bahkan ia beserta istrinya sempat menggendong anak paling bungsu dan masih balita berusia 1 bulan 7 hari.
Selain memberikan santunan, Kombes Pol Turmudi juga memberikan pencerahan serta dukungan moril dan semangat kepada para bocah dan kakek neneknya itu agar tetap tegar dalam melewati cobaan.
Dirinya menegaskan pihaknya akan mengkawal segala persoalan administrasi hingga persoalan keperluan para bocah tersebut hingga tuntas termasuk Jaminan Kesehatan Nasional hingga perhatian dari Pemerintah terkait.
• Pembina Pramuka Ungkap Tujuan Gelar Susur Sungai: Supaya Siswa Bisa Memahami, Ini Loh Sungai
Sesekali Kapolres dan istrinya mengusap air mata yang terus mengalir di pipi.
Ia dan Istrinya duduk berhadapan beralaskan karpet seadanya sambil menggendong para bocah yatim piatu tersebut.
Ibu Kapolres Balikpapan tampak terus menangis sambil memeluk bocah nomor 5.
Sedangkan bocah nomor 1, 2, 3, dan 4 terus berada di dekat sang nenek.
• Kisah Kodir Selamatkan Puluhan Nyawa Siswa SMPN 1 Turi, Sigap Ceburkan Diri ke Sungai Sempor
Kapolreta Balikpapan Kombes Pol Turmudi tak banyak memberikan keterangan.
Dirinya langsung pergi meninggalkan para wartawan untuk menyembunyikan rasa kesedihannya usai melihat kondisi para bocah yatim piatu itu.
"Kita datang memberikan dukungan moril sosial kemanusiaan, turut prihatin empati...," katanya singkat seraya menundukkan wajahnya sambil berjalan dengan cepat lalu masuk ke dalam mobilnya.
(TribunJakarta/TribunKaltim)