Food Story

Ada Mi Kangkung di Cipinang Muara Jatinegara Jakarta Timur, Perpaduan Mie dengan Kangkung dan Toge

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mi Kangkung di Jatinegara, Jakarta Timur.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Di era seperti ini, usaha kuliner sudah menjamur di mana-mana.

Menjamurnya usaha di bidang kuliner turut membuat orang berusaha berinovasi dan menghadirkan sesuatu yang berbeda.

Satu diantaranya seperti makanan yang satu ini. Dari namanya saja sudah asing untuk didengar.

Ketika melewati kawasan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur cobalah untuk datang ke Perumahan Cipinang Elok RT 4/10.

Pasalnya, di lokasi tersebut tedapat Mi Kangkung Ridho Al Iman.

Mi Kangkung merupakan mi ayam yang diberikan kuah yang berbeda dengan toping sayuran kangkung dan toge rebus di atasnya.

Usaha Mi Kangkung ini merupakan ide dari Rasmini (33), warga Kebumen, Jawa Tengah yang telah lama mentap di Jakarta.

Rasmini, penjual Mi Kangkung di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (29/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Mengetahui tak adanya penjualan Mi Kangkung di Jakarta, dengan modal nekat ia menghadirkannya pada pertengahan tahun lalu.

"Usaha ini bisa dibilang modal nekat. Sebab saya hanya terinspirasi dari saudara saya yang di kampung. Tapi saya benar-benar enggak tahu bumbunya apa. Alhamdulillah enggak di sangka justru bertahan sampai sekarang," katanya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (29/2/2020).

Mi yang masih jarang, membuat Rasmini urung menanyakan resep Mi Kangkung pada saudaranya.

Tanpa mau menyerah, ia mencoba terus sampai berhasil menemukan resep yang paten untuk Mi Kangkung miliknya.

"Letak perbedaan mi ayam biasa sama mi kangkung ada di kuah. Kalau mi kangkung ini sifat kuahnya lebih kental dan ada rasa asam, manis, pedas. Jadi resep bumbu yang saya pelajari itu untuk menemukan bumbu kuahnya," sambungnya.

Sempat ragu

Saat belum menemukan bumbu dan resep yang paten, Rasmini sempat ragu untuk memperkenalkan cita rasa Mi Kangkung kepada khalayak.

Namun, ia akhirnya memberanikan diri ketika di minta oleh tetangganya untuk membuat Mi Kangkung di acara arisan RT.

"Akhirnya saya buatkan namanya buat tetangga kan," katanya.

"Gimana rasanya?," kata Rasmini kala itu.

"Enak kok enak, kuahnya beda," ujar ibu-ibu di acara tersebut.

"Masa sih? Beneran?," sahut Rasmini masih tak percaya.

"Iya benaran," sahut ibu-ibu.

"Saya coba juga pas ada bapak-bapak, katanya enak. Nah dari situ saya beranikan diri buat jualan. Itu awal mulanya," jelasnya.

Suka Duka

Menghadirkan menu yang berbeda, tentunya mengundang banyak perhatian dari masyarakat yang melihat.

Banyak dari mereka yang penasaran akan rasa Mi Kangkung yang dijual oleh Rasmini.

"Dalam sehari minimal 25 mangkuk dengan harga satuan mulai Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu pasti habis terjual," katanya.

Kendati demikian, Rasmini menuturkan sempat dikerjai orang tak dikenal sebanyak dua kali dalam satu tahun terakhir.

"Meskipun begitu ada aja yang enggak suka. Saya sudah dua kali dikerjain orang," ungkapnya.

Kali pertama ia dikerjai pada malam takbiran tahun lalu.

Saat itu ia yang baru saja tiba berjualan selepas isya dilempari petasan dan jualannya dibuat tak laku hingga pukul 22.00 WIB.

Selanjutnya yang kedua baru saja terjadi beberapa bulan lalu.

Kala itu ia yang sedang merapikan jualannya dibuat kaget ketika mendapati gerobaknya dirusak oleh orang tak dikenal.

"Itu sampai sekarang baru diperbaiki sedikit aja. Ya saya enggak mau ambil pusing lah. Biarin aja pada begitu sama saya. Niatnya saya kan memang mau cari ridhonya Allah SWT. Makanya nama Mi Ayam Kangkungnya ada ridhonya. Selebihnya saya pasrahkan sama Allah aja," tandasnya.

Setiap harinya, Mi Kangkung milik Rasmini ini buka sejak pukul 09.00 WIB hingga menjelang magrib.

Berita Terkini