Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Arus lalu lintas di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) India di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, yang mengarah ke Menteng, Jakarta Pusat, terpantau macet.
Pasalnya, saat ini ratusan orang tengah menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedubes India.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, massa aksi yang berjumlah ratusan orang memadati lebih dari setengah badan jalan.
Mereka berkumpul sambil membentangkan poster dan mengibarkan bendera, serta mendengarkan orasi yang dilakukan di atas mobil komando.
Pihak Kepolisian dibantu sejumlah massa aksi terlihat sibuk mengatur lalu lintas.
"Agar aksi kita tidak mengganggu arus, coba lebih rapat lagi," kata seorang orator mengimbau massa aksi.
Sementara itu, aparat keamanan gabungan yang terdiri dari unsur TNI-Polri telah membuat barikade.
Kawat berduri juga telah terpasang sejak pagi tadi di depan Kedubes India.
Bela saudara muslim di India
Massa aksi dari Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 tiba di depan Gedung Kedutaan Besar India, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, massa aksi berjumlah sekitar 100-200 orang.
Mereka tiba di depan Gedung Kedubes India sekira pukul 13.10.
Sejumlah perwakilan dari massa pun mulai melakukan orasi di atas mobil komando.
"Kedatangan kami bukan untuk membuat huru-hara, bukan provokasi. Kami ingin membela saudara-saudara Muslim kami di India," kata seorang orator.
"Kami meminta pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan India. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia," ujar orator lainnya.
Sementara itu, aparat keamanan gabungan yang terdiri dari unsur TNI-Polri telah membuat barikade.
Kawat berduri juga telah terpasang sejak pagi tadi di depan Kedubes India.
Sebelumnya, Ketua Media Center PA 212, Novel Bakmukmin mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk protes dan kecaman atas persekusi massal kaum muslim India oleh kelompok ekstrimis Hindu di India.
"Benar ada aksi di sana Jumat depan. Kami meminta pemerintah untuk segera menutup kedutaan besar India karena telah melakukan pembantaian Muslim di India," kata Novel kepada Tribunnews.com.
• Tak Terpengaruh Corona, Pemprov DKI Tetap Gelar Car Free Day di Jakarta
• Cegah Virus Corona, PP IPTEK Sediakan Hand Sanitizer Sampai Klinik Kesehatan
• Massa Aksi di Kedubes India: Kedatangan Kami Bukan Untuk Membuat Huru-hara
Diminta tak anarkis
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengimbau massa yang berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) India tidak bertindak anarkis.
"Silakan menyuarakan aspirasinya, tapi jangan membuat anarkis," kata Budi di depan Kedubes India, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Jika bertindak anarkis, lanjut Budi, maka akan mengganggu masyarakat atau pengguna jalan lainnya.
Saat ini, Gedung Kedubes India di Rasuna Said, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan sudah dipasangi kawat berduri.
Kawat berduri dipasang menjelang aksi unjuk rasa oleh massa Perdaudaraan Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI).
Sementara itu, aparat keamanan gabungan dari unsur TNI dan Polri juga telah menggelar apel.
Namun, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono enggan menyebutkan jumlah personel yang diturunkan untuk mengawal aksi ini.
"Jadi kami diback-up penuh oleh Polda Metro Jaya untuk pengamanan unjuk rasa ini," kata Budi di lokasi.