Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menunda penyelenggaraan balap mobil Formula E di ibu kota.
Penundaan ajang balap mobil bertaraf internasional ini tertuang dalam surat nomor 117/-1.857.73 tentang Penundaan Penyelenggaraan Formula E yang ditandatangai oleh Anies.
Surat yang dibuat pada 9 Maret 2020 ini ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix atau pihak penyelenggara Formula E di Jakarta, yaitu PT Jakarta Propertindo (JakPro).
Dalam surat itu disebutkan bahwa penyebaran virus corona di seluruh belahan dunia yang kian masif menjadi alasan penundaan balap mobil listrik tersebut.
"Mencermati perkembangan Covid-19 di berbagai belahan dunia khususnya di Jakarta, maka penyelenggaraan Formula E yang semula dijadwalkan pada bulan Juni 2020 agar ditunda pelaksanaannya," tulis Anies dalam surat itu dikutip TribunJakarta.com, Rabu (11/3/2020).
Meski demikian, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak menyebut sampai kapan penundaan dilakukan.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemprov DKI atau JakPro selaku penyelenggara Formula E di Jakarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak pemerintah pusat pertama kali mengumumkan adanya pasien positif terinfeksi virus corona, dorongan untuk membatalkan ajang Formula E gencar dilakukan.
Pasalnya, ajang ini dipastikan akan menarik banyak wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Jakarta.
Hal ini pun membuat masyarakat semakin was-was dengan penyebaran virus corona.
Terlebih, temuan kasus pertama virus corona diduga berasal dari Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke Jakarta.
• Gunting Celana Mahasiswi hingga Pangkal Paha di Depan Kelas, Dosen di Kupang Dilaporkan ke Polisi
• Hasil Liga Champions: RB Leipzig Lolos ke Perempat Final Usai Gasak Tottenham 3-0
Sampai saat ini, jumlah pasien positif corona sendiri terus bertambah.
Hingga Selasa (10/3/2020) sore, total ada 27 orang pasien yang dinyatakan terinfeksi virus asal Wuhan, Tiongkok itu di Indonesia.
Jumlah ini pun diperkirakan terus bertambah lantaran masih ada puluhan pasien dalam pengawasan (PDP) akibat mengidap gejala mirip corona.
MotoGP Kena Imbas
Sejumlah event internasional pun terdampak mewabahnya virus corona, seperti MotoGP 2020.
MotoGP 2020 urung dimulai setelah seri ketiga GP Americas ditunda akibat wabah virus corona.
Seri balap GP Americas yang sejatinya menjadi seri pembuka kejuaraan MotoGP 2020 ditunda.
Kepastian penundaan MotoGP Americas didapat menyusul pernyataan yang dikeluarkan CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, kepada AS, Selasa (10/3/2020).
"Kami akan menunda balapan di Texas sampai akhir tahun," kata Ezpeleta.
Pengumuman resmi diyakini akan disampaikan pada Selasa siang waktu setempat atau malam WIB. [Update: telah dirilis pada pukul 22.03 WIB]
Wabah virus corona menjadi alasan penundaan balapan yang sejatinya digelar pada 3-5 April mendatang.
Pemerintah Kota Austin yang menjadi tuan rumah telah melarang seluruh acara yang melibatkan lebih dari 2.500 orang pada awal Maret lalu.
Presiden FIM (Federasi Motor Internasional) Jorge Viegas sebelumnya juga menyatakan bahwa kecil peluang untuk menggelar GP Americas sesuai jadwal.
MotoGP musim 2020 akan dimulai dengan seri GP Argentina yang berlangsung pada 17-19 April di Sirkuit Termas de Rio Hondo.
GP Argentina juga akan menjadi seri balap kedua bagi ajang Moto2 dan Moto3 yang sudah dimulai di Qatar pada 6-8 Maret silam.
Italia Lock Down
Event bisa saja ditunda atau diundur, tapi Italia telah memberlakukan lock down karena virus corona.
Penguncian besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Italia kini menimbulkan ekses negatif.
Penjara-penjara di Italia diberitakan dilanda kerusuhan dan enam orang narapidana meninggal karena keributan tersebut.
Berikut ekses negatif dari lock down di Italia:
Pernikahan dan pemakaman ditunda
Pemerintah Italia melalui Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan karantina di seluruh negeri sampai 3 April 2020.
Karantina ini membawa sejumlah dampak di warga Italia. Pembatasan perjalanan dilakukan di seluruh Italia mulai Selasa (10/3/2020).
Pertemuan publik dilarang, pernikahan dan pemakaman juga ditangguhkan selama lebih dari tiga minggu.
Khusus untuk lembaga-lembaga keagamaan tetap buka, tapi masyarakat diminta menjaga jarak satu sama lain.
Kemudian bar dan restoran hanya diperbolehkan buka dari jam 6 pagi sampai 6 sore.
Jarak antar pelanggan juga diatur, paling dekat 1 meter. Sekolah dan universitas ditutup, kemudian tempat-tempat usaha didesak untuk meliburkan karyawannya.
Semua resor ski ditutup, bioskop, museum, klub malam, dan tempat-tempat serupa harus dihentikan operasionalnya sejak akhir pekan lalu.
Ajang-ajang olahraga akbar dari semua tingkatan dan cabor juga dihentikan, termasuk liga sepak bola Serie A.
Kecuali kompetisi olahraga yang diselenggarakan badan-badan internasional, masih diizinkan digelar tapi tanpa penonton.
Conte juga mendesak rakyatnya untuk tinggal di rumah.
Karantina ini sebelumnya dilakukan di Italia bagian utara, dan kini diperluas ke seluruh populasi Negeri "Pizza".
Keterangan itu tertuang dalam dekrit yang ditandatangani Senin malam (9/3/2020) waktu setempat.
"Semua bentuk pertemuan di tempat-tempat umum atau situs-situs yang terbuka untuk umum, dilarang," demikian bunyi keterangan dekrit itu.
Dilansir dari kantor berita Reuters, dalam dekrit ini perjalanan dibatasi hanya untuk pekerjaan, keperluan mendesak, atau untuk alasan kesehatan.
Namun jika perjalanan ditujukan untuk kembali ke tempat tinggal, hal itu diizinkan.
Kereta api dan pesawat masih beroperasi masuk dan keluar dari Milan pada Senin, tapi dikenakan denda 200 euro (sekitar Rp 3,25 juta) bagi yang bepergian tanpa alasan jelas.
Siapa pun yang melakukan perjalanan sekarang diminta untuk mengisi formulir standar yang berisi alasan perjalanan.
Formulir itu diserahkan ke pihak berwenang di stasiun kereta api dan bandara, serta, jalan-jalan utama antarkota.
Kerusuhan di penjara
Dampak karantina juga turut meliputi penjara-penjara di Italia. Para tahanan mengamuk meminta amnesti karena situasi darurat kesehatan.
Mereka juga kecewa dengan adanya pembatasan kunjungan keluarga. Kerusuhan terbesar terjadi di sebuah penjara di utara kota Modena, Minggu (8/3/2020).
Tiga tahanan tewas di sana, sedangkan empat lainnya tewas di penjara setelah dipindahkan karena kerusuhan merebak.
Beberapa tewas karena overdosis obat-obatan yang mereka curi dari klinik penjara, kata satu sumber dari Kementerian Kehakiman Italia, dikutip dari Reuters.
Namun, dia tidak merinci apa yang menyebabkan kematian lainnya.
Kerusuhan yang dimulai di penjara-penjara Italia bagian utara ini menjalar sampai ke selatan. Setidaknya 25 Lembaga Pemasyaratakan di Italia melaporkan adanya kerusuhan.
Aturan lock down Italia
Pada Selasa (10/3/2020) waktu setempat, Italia resmi memasuki hari pertama karantina sebagai upaya untuk memerangi virus corona.
Dalam dekrit yang sudah diputuskan, lockdown Italia ini mencakup tidak adanya pertemuan di ruang publik, hingga adanya anjuran agar menjaga jarak, bahkan ketika beribadah.
Pemerintah pusat melalui Perdana Menteri Giuseppe Conte sudah mengumumkan adanya karantina yang bakal berlaku hingga 3 April mendatang.
Keputusan ini diambil setelah "Negeri Pizza" mengumumkan lonjakan dalam kasus virus corona, di mana 9.172 orang terinfeksi, 463 meninggal, dan 724 lainnya dinyatakan sembuh.
Dilansir AFP, berikut beberapa poin utama dari dekrit lockdown virus corona yang ditandatangani pada Senin (9/3/2020) waktu setempat.
1. Jangan bepergian (kecuali darurat)
Pada Selasa, segala bentuk pergerakan dari 60 juta warga "Negeri Pizza" bakal dibatasi. Mereka baru boleh bepergian jika terjadi "situasi kerja atau medis darurat".
Orang-orang yang dites positif untuk Covid-19, nama penyakit yang diakibatkan corona, tidak boleh meninggalkan rumah mereka dengan alasan apa pun.
Kemudian, mereka yang terkena demam atau mengalami gejala masalah pernapasan diminta tidak meninggalkan rumah, bahkan untuk sekadar bertemu dokter mereka.
Untuk menghindari adanya warga yang bepergian dengan alasan bekerja, perusahaan-perusahaan sudah diminta untuk memberikan cuti bagi karyawannya.
2. Dilarang berkumpul di tempat umum
Peraturan terbaru melarang adanya segala bentuk pertemuan di tempat umum, atau lokasi yang sifatnya terbuka untuk publik.
Aturan ini sudah diperkenalkan sejak akhir pekan lalu di kawasan utara Italia sebagai lokasi yang paling terdampak SARS-Cov-2.
Segala bentuk agenda olahraga dibatalkan, dampaknya adalah ikut terhentinya kompetisi liga sepak bola bergengsi, Serie A.
Sementara pelatihan untuk agenda olahraga seperti olimpiade bisa dilanjutkan, dengan catatan tidak ada yang menonton, di mana atlet, pelatih, dan ofisial harus terus dipantau kondisinya.
Kemudian kolam renang, tempat spa, gelanggang olahraga, ataupun pusat kebugaran tidak boleh beroperasi, serta resor ski juga ditutup.
3. Segala tempat publik ditutup
Supaya masyarakat memilih diam di rumah, Roma mengumumkan bahwa bar ataupun restoran hanya diizinkan buka mulai pukul 06.00 sampai 18.00.
Kemudian, setiap pengelola diharuskan memberikan jarak paling tidak satu meter di antara pelanggan sebagai bentuk pencegahan.
Semua museum dan kegiatan kebudayaan ditutup, begitu juga dengan kelab malam, bioskop, gedung teater, hingga kasino yang ditutup sejak akhir pekan lalu.
• Kecelakaan di Kebayoran Lama, Mobil Istri Irjen Boy Rafli Amar Ditabrak Transjakarta
• BREAKING NEWS Polisi Bantu Wanita Melahirkan di Sebuah Gang Sawah Besar Jakarta Pusat
• 2 Mahasiswa Pengedar Tembakau Sintetis Ditangkap, Polisi Duga Pihak Kampus Teledor
Sementara supermarket masih buka, pusat perbelanjaan skala besar tidak boleh diakses baik sebelum maupun ketika musim liburan tiba.
4. Sekolah diliburkan
Lembaga pendidikan diliburkan, baik itu sekolah maupun perguruan tinggi, dengan segala bentuk ujian dilaporkan juga ditiadakan.
Institusi keagamaan tetap dibuka. Meski begitu, setiap jemaah diharuskan untuk menjaga jarak satu meter antara satu dan yang lain. Kemudian, segala bentuk ritual peribadatan, seperti pembaptisan, pemakaman, hingga upacara pernikahan, tidak boleh diselenggarakan. (TribunJakarta.com/Kompas.com)