Laporan tersebut bakal diserahkan ke penyidik Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat sebagai pertimbangan melanjutkan kasus.
"Sekarang yang bersangkutan masih di ruang khusus isolasi, ruang khusus untuk pemeriksaan psikiatri jiwa forensik," tuturnya.
Selama menjalani pemeriksaan kejiwaan awal, NF kooperatif dengan tim dokter.
"Tentu tidak semua kita tanyakan langsung. Pertanyaan secara bertubi-tubi buat orang tidak nyaman, sekarang sih kooperatif," sambung Henny.
Selama 14 hari ke depan, pemeriksaan NF sesuai prosedur medis secara bertahap, di antaranya lewat wawancara mendalam selama observasi.
"Digali dalam kesimpulan orang ini alami gangguan jiwa atau tidak, berkaitan dengan masalah tindakannya," jelas Henny.
Termasuk, apakah memenuhi tanggung jawab terhadap kasus yang dialaminya.
Disediakan Kertas Gambar
Henny menuturkan status NF yang masih anak di bawah umur mendapat pendampingan khusus selama pemeriksaan.
Orangtua dan orang terdekat NF akan dilibatkan guna menelusuri alasan yang mendasari gadis ABG tersebut berbuat nekat.
"Kita akan cari dari sumber lainnya, apakah masa kecil anak ini seperti apa? Ada yang kita tanyakan kepada yang bersangkutan, orangtua, atau orang di sekitarnya," tutur dia.
Dalam kasus ini, polisi menyita bukti-bukti di antaranya 13 lembar HVS berisi gambar dominan gadis sedang menangis atau marah karya NF.
Tak hanya gambar, di lembar yang sama ada tulisan berisi curahan hati NF.
Menurut polisi, ada potongan kalimat yang nadanya dialamatkan untuk sang ayah.
Tim dokter bakal memeriksa gambar dan tulisan karya NF tersebut dan ini satu metode dalam observasi jiwa.