Sisi Lain Metropolitan

Kisah Harianto, Jadi Tukang Sampah di Pancoran Untuk Antarkan Cucu Ke Pesantren: Ibunya Sakit Ginjal

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harianto bersama cucunya, Fahri saat mengangkut sampah di Jalan Duren Tiga Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2020).

"Kalau anak saya yang Daryanto tinggal di samping kontrakan. Kalau Daryanti di Tangerang. Karena dia lagi sakit ginjal dan hubungannya sama suami lagi konflik jadi anaknya di titip di saya. Berhubung si Rian sudah besar, jadi Fahri aja yang ikut saya kerja," ungkapnya.

Untuk menutupi biaya kontrakan sebesar Rp 1 juta dan biaya makan serta kehidupan dua cucunya, ia menawarkan diri untuk mengangkut sampah di sejumlah rumah maupun toko warga sekitaran.

"Kalau ngandelin uang sampah dari PT aja enggak cukup. Ini kebetulan ada yang nitip buang tiap bulan bayar Rp 100 ribu. Lumayan buat tambahan," katanya.

Saat ini, jumlah penghasilan perbulan Harianto berkisar Rp 700 ribu.

Percaya rezeki

Jika dipikir secara logika, penghasilan Harianto tentulah tak pernah cukup untuk membiayai hidupnya.

Jangankan membeli makan, membayar kontrakan setiap bulannya saja tak cukup.

Namun, ia selalu percaya bahwa Yang Maha Kuasa memiliki caranya sendiri untuk mencukupkan rezeki Harianto tiap harinya.

"Tenaga saya masih banyak. Saya masih kuat. Pantang buat ngemis. Mau hidup susah seperti apapun, saya masih sanggup kerja. Di situ saya percaya Allah masih kasih saya rezeki lain," jelasnya.

"Alhamdulillah sering ada yang ngasih seperti makanan buat saya sama Fahri. Kadang ada yang kasih uang. Tapi itu benar saya enggak minta. Dari situlah saya kumpulkan uang untuk bayar kontrakan tiap bulan," lanjutnya.

Ke depannya, Harianto berharap bisa memasukan Fahri ke pesantren. Sebab, semenjak tinggal bersamanya Fahri tak lagi bersekolah.

Jarak sekolah yang terletak di Tangerang, tak memungkinkan untuk Harianto tempuh setiap harinya.

"Saya cuma berdoa supaya di lain waktu ada rezeki lebih buat masukim Fahri ke pesantren. Sebab, dia kalau diajarin ngaji juga bisa," tandasnya.

Berita Terkini