"Pokoknya rawan banget lah, sudah sering kejadian. Tapi saya lupa, jangan saya lah yang ngomong. Ke pak RT saja, saya lupa," kata ibu yang enggan menyebut namanya.
• KRL Disebut Risiko Terkontaminasi Terbesar Corona, Penumpang: Sebaiknya Engga Terlalu Parno
Muka Pelaku Datar
Kepada TribunJakarta.com, Y membeberkan kesaksiannya.
Y mengaku kejadian itu terjadi pagi hari saat ia hendak berangkat ke sekolah.
Menurutnya kejadian tersebut terjadi sangat tiba-tiba.
Sang pelaku berpura-pura menanyakan sebuah alamat.
Kemudian tangan pelaku langsung meraba payudara korban.
Tak terima diperlakukan tidak senonoh, Y mengaku sempat melawan.
"Saya pukul tiga kali sama nendang motor pelaku, tapi dia enggak jatuh dan langsung kabur," jelas Y.
Y menjelaskan sehabis meraba dadanya, wajah pelaku terlihat tanpa ekspresi.
"Muka pelaku habis meraba datar saja," ujarnya.
Y menuturkan, ia dan N bakal melaporkan kasus pelecehan seksual yang menimpanya ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Rekaman CCTV yang menyorot aksi pelaku pun diserahkan jadi barang bukti guna memudahkan proses penyidikan.
"Rencananya siang ini laporan, CCTV pas kejadian sudah minta ke pak RT. Di CCTV itu kelihatan pelat sepeda motor pelaku B 4090 TLX," tuturnya.
(TribunJakarta.com/Bima/Muji)