Antisipasi Virus Corona di DKI

Pendapatan Turun Drastis hingga Dihantui Virus Corona, Driver Ojek Online Ini Tetap Ikhlas

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jack tetap bekerja menjadi driver ojek online di tengah wabah virus corona di Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk

TRIBUNJAKARTA.COM, TEBETĀ - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Dengan adanya ajakan untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah dari pemerintah berimbas terhadap mobilitas masyarakat khususnya di Jakarta.

Karena sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas di rumah berimbas terhadap pendapatan pengemudi ojek online.

Seorang pengemudi motor ojek online (Ojol), Jack, mengaku sejak work from home dilakukan masyarakat pendapatannya menurun drastis.

Ia mengatakan biasanya dalam satu hari dirinya bisa mengantongi uang Rp 150 ribu dengan menjadi driver Ojol.

Dengan adanya kebijakan work from home kini rata-rata dirinya hanya mengantongi Rp 50 ribu.

Meskipun begitu ia ikhlas.

"Biasanya dapat Rp150 ribu sehari itu bersih, bensin udah kehitung, seminggu terakhir ini rata-rata Rp50 ribu," ucap Jack di sekitar Stasiun Cawang, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2020).

Mengenai virus corona, dirinya pun sebetulnya khawatir.

Namun, ia belum bisa mencari pekerjaan lain yang bisa dilakukannya di rumah sehingga tetap menekuni profesinya sebagai pengemudi ojek online.

Ia berharap pemerintah segera bisa menanggulangi penyebaran virus corona sehingga keadaan bisa kembali normal.

Anies Baswedan Tetapkan Jakarta Tanggap Darurat Bencana Covid-19 Selama 14 Hari

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan status tanggap darurat bencana COVID-19 untuk wilayah DKI.

Status ini berjalan selama 14 hari ke depan dan bisa diperpanjang mengacu pada kondisi penularan virus corona di ibu kota.

Halaman
12

Berita Terkini