Rumah Sakit Darurat Corona

Sudah 71 Pasien Positif Covid-19 Masuk, Ini Cerita Petugas Kebersihan di Rumah Sakit Darurat Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Papan berketerangan zona merah, yang berada di area tower 5, 6, dan 7 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2020).

Udin menyebut dirinya diupahi Rp 200 ribu untuk per hari bekerja.

"Saya dibayar dua ratus ribu rupiah. Di sini, total saya sudah empat hari bekerja," ucap Udin.

Selama bekerja, Udin dilengkapi Alat Perlindungan Diri (APD) berupa masker, sarung tangan, dan hand sanitizer (cairan antiseptik).

"Selama dilengkapi itu, saya sedikit percaya diri. Karena kan tubuh sudah setidaknya terlindungi dari udara," ujarnya.

Alasan Udin menjadi volunteer atau petugas kebersihan di sana demi kemanusiaan.

"Ya demi kemanusiaan juga. Tapi tetap, saat bertugas saya tetap hati-hati saat menyentuh barang, yang penting sering cuci tangan," jelas Udin.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, Selasa (24/3/2020), Udin bekerja dengan sekira sepuluh volunteer petugas kebersihan lainnya.

Umur mereka semua berkisar dari 18 hingga 27 tahun. Terdiri dari perempuan dan laki-laki.

Ketika masuk ke area Wisma Atlet Kemayoran, mereka harus melalui penjagaan ketat anggota TNI, di dekat tower satu gedung tersebut.

Tiap-tiap mereka dikalungi tali kuning, dengan nomor urut tersemat di kertas berukuran kecil.

Udin berharap dirinya beserta kawannya yang bekerja diberi keselamatan hingga usai bekerja.

"Harapannya semoga saya dan teman-teman selalu sehat, virus corona cepat hilang, dan kita semua bisa beraktivitas seperti biasanya," beber Udin.

Berita Terkini