Virus Corona di Indonesia

Ganjar Pranowo Sebut Semua Pemudik yang Masuk ke Jawa Tengah Dianggap ODP: Untuk Putus Virus Corona

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo mengimbau tegas warga Jawa Tengah yang berada di perantauan untuk tidak pulang kampung di tengah pandemi virus corona.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebut pemudik masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP).

Hal ini diungkapnya dalam sebuah rekaman dari Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah di Semarang.

Ganjar menuturkan penyebaran virus corona di Jawa Tengah sangat cepat dan pihaknya menduga warga perantauan yang mudik ke Jawa Tengah menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan tersebut.

Hingga Rabu (26/3/2020) tercatat 46.018 pemudik dari berbagai provinsi yang ada di Jawa Tengah.

Mereka tersebar di Wonogiri 42. 838 orang. Kemudian Kota Semarang dan sekitarnya ada 10.979 orang, di Cilacap ada 4.527 orang, Jepara ada 2.164 dan lainnya ada di Tegal, Pemalang, Kudus, Pati, Grobogan, Kabupaten Magelang, Purbalingga, Boyolali, Sragen dan di Karang Anyar.

Petugas Panik Lihat Driver Ojol Tergeletak di Motor: Disangka Kena Corona, Ternyata Tertidur Pulas

Tak Betah di Wisma Atlet, Pasien Covid-19 Diperbolehkan Pulang Untuk Isolasi di Rumah, Ini Syaratnya

"Saya sepakat dengan Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X, Gubernur DI Yogyakarta, semua pemudik otomatis masuk kategori ODP, semua. Maka Bupati, Wali Kota hingga kepala desa agar mendata pemudik yang sudah datang," katanya di Jawa Tengah.

Selanjutnya para pemudik ini harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari dan diimbau untuk segera melapor jika merasakan gejala sakit agar segera ditangani.

Data kasus corona di Indonesia sampai pukul 12.00 WIB, Kamis 26 Maret 2020. (BNPB)

"Kemarin saya saya sudah berkordinasi dengan Pemda DKI dengan Gubernur Jawa Barat. Selanjutnya saya akan berkordinasi dengan Gubernur Jawa Timur. Kita membuat kesepakatan bersama untuk melarang warga pulang ke daerahnya," lanjutnya.

Ia pun mengimbau agar perantau tetap di kota yang saat ini mereka diami guna memutus penyebaran virus corona dari kota ke desa.

"Covid-19 ini bukan masalah sepele, ini masalah hidup mati, karena itu mohon sekali lagi jangan bersikap meremehkan, semaunya sendiri. Ini masalah kita bersama yang harus kita selesaikan bersama-sama," tandasnya.

Berita Terkini