Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Pasien positif Covid-19 yang rawat inap di Wisma Atlet Kemayoran diperbolehkan self isolation (isolasi di rumah).
"Jika ada pasien yang mampu isolasi di rumah sendiri, mungkin bisa melaporkan ke perawat," kata Komandan Satuan Tugas Kesehatan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Brigjen Agung H, saat konferensi pers, di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2020).
Nantinya, perawat tersebut akan menyampaikannya kepada dokter spesialis yang bertugas di sana.
"Kami akan lakukan penjelasan, sehingga keputusan untuk melanjutkan karantina ini, tentunya tetap akan kami berikan," jelas Agung.
Sebenarnya, kata Agung, kamar pasien rawat inap Covid-19 tak terkunci.
• Liga 1 2020 Jeda Tanpa Batas Waktu, Persija Jakarta Galang Dana Perangi Virus Corona
• CATAT! Ini Puluhan Warteg yang Gratiskan Makan Selama Masa Tanggap Darurat Corona
• Petugas Panik Lihat Driver Ojol Tergeletak di Motor: Disangka Kena Corona, Ternyata Tertidur Pulas
"Jadi, jangan khawatir di sini akan seperti terkungkung, kamar itu tidak terkunci. Sebetulnya pasien bisa jalan," tutupnya.
Ada Wifi hingga Nonton Film
Para pasien positif Covid-19 yang rawat inap di Wisma Atlet Kemayoran diberikan kenyamanan.
Kenyamanan tersebut berupa fasilitas koneksi internet gratis (wi-fi) oleh pihak Wisma Atlet Kemayoran yang menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.
"Wifi kami cukup dan bisa untuk mengakses televisi. Sehingga kejenuhan ini bisa sedikit berkurang," kata Komandan Satuan Tugas Kesehatan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Brigjen Agung H, saat konferensi pers di lokasi, Jumat (27/3/2020).
"Sehingga pasien ini bisa nyaman berada di ruang perawatan yang ada," sambung Agung yang juga Wakil Kepala PuskesAD.
Pasien yang berada di RS Darurat Covid-19 tersebut pun diperbolehkan membawa ponsel.
"Untuk pasien yang panik datang ke sini tidak membawa apa-apa, pasien kan bawa hape," ucapnya.
Semisal pasien terpaksa harus bekerja menggunakan laptop, dapat memenghubungi keluarganya untuk membawakan gawai tersebut.