Ia pun mengaku menunggu adanya penelitian yang menjelaskan korelasi antara libur sekolah dan virus corona.
"Coba ada penelitian, libur anak-anak sekolah penyakit berkurang, corona berkurang, ada gak?," kata dia lagi.
Ia juga mengimbau untuk tidak takut kepada penyakit.
"Penyakit itu bukan untuk ditakuti, penyakit untuk dihadapi, karena itu akan terjadi, hadapi, gak perlu kita takut," jelasnya lagi.
Untuk itu kata dia, dirinya akan mengumpulkan pegawai untuk menggelar doa bersama dan rapat.
"Kita rapat bukan cuma biar Prabumulih terhindar dari corona, terhindar dari seluruh berbagai macam penyakit, yang penting itu minta dengan Tuhan, bukan lari dari kenyataan," ungkapnya.
Ridho Yahya juga kembali menegaskan bahwa dengan meliburkan siswa tak menjamin wilayahnya bebas dari penyakit.
"Kalau ada jaminan libur lalu corona hilang, nah libur lah besok," tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga tak percaya dengan imbauan menghindari salaman.
Ia malah menyalami beberapa wartawan yang ada di depannya.
"Tidak percaya itu, sepertinya ada kemerosotan kita kepada Allah SWT, tidak percaya," katanya.
Ia juga menyebut kalau adanya panic buying dikarenakan warga terlalu banyak menonton tv.
"Ini walikota mana yah?
Gak punya tv?
Gak punya kuota buat tau update berita terkini dunia?