Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Senang bukan main dan yakinnya Dewi, bukan nama sebenarnya, akan mendapatkan suami baru untuk anak-anaknya.
Wanita yang tinggal di salah satu kota di Jawa Barat ini mengungkapkan pengalaman buruknya dengan Tio alias TH alias Hendi Handoko, yang akan menikahinya.
Hendi sudah menaklukkan 80 janda kesepian dan wanita paruh baya. Harta korbannya dikuras habis termasuk Dewi.
Inilah kelanjutan kisah Dewi bagaimana ia terbuai dan terpesona oleh Hendi yang dikiranya sosok baik hati dan siap menjadi imamnya.
Kesaksian Dewi bagian pertama bisa baca di sini: Cerita Pria Penakluk 80 Janda Kesepian I: Dewi Janjikan Anak-anaknya Bapak Baru.
TribunJakarta.com berhasil mengorek tiga janda kesepian dari total 80 korban Tio atau Hendi, salah satunya Dewi yang atas permintaan narasumber tak dituliskan asal kotanya.
Kesan Pertama
Jauh dari yang dibayangkan, Dewi menilai sosok Hendi berbeda dengan yang selama ini dilihat di foto atau saat mereka video call.
Dewi melihat Hendi agak hitam dan banyak bekas jerawat di wajahnya.
"Kok beda ya sama di foto," gumam Dewi dalam hati saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (10/4/2020).
Ia mencoba berdamai dan mencoba menerima Hendi apa adanya.
"Saya bilang dalam hati enggak apa-apa lah yang penting dia baik dan perhatian," kata Dewi saat itu mencoba meyakinkan dirinya.
Belakangan, Dewi menjelaskan foto yang selama ini dikirimkan dan juga yang dimuat di Facebook.
• Sebentar Lagi Ramadan 2020, Berikut Panduan Niat Puasa, Salat Tarawih, dan Doa Buka Puasa!
Dari foto yang Dewi dapatkan, wajah Hendi terlihat lebih putih dan tampan.
"Fotonya juga sering di tempat-tempat keren," ucapnya.
Setelah pertemuan di bandara, Dewi mengajak Hendi ke rumahnya.
Ia sudah menyebutnya sebagai calon suami.
Di dalam rumah yang hanya berdua saja. Mereka berbincang mengenai rencana pernikahan dan akan mengajaknya ke Jakarta.
Bahkan, Hendi mengaku akan mengajak Dewi berbelanja perhiasan selepas Magrib.
Katanya, sebagai tanda keseriusan Hendi untuk menikahinya.
Kopi Sumber Bencana
Sambil menunggu waktu menikmati sore, Hendi meminta izin untuk membuat kopi.
"Dia sendiri yang masak air panasnya dan bikin cuma secangkir," kata Dewi.
• Asyik Pesta Seks saat Wabah Corona, 6 Remaja yang Sedang Telanjang Bareng 8 Pria Diciduk di Makassar
Hendi menyerupt kopi sampai tersisa setengah cangkr, dan sisanya Dewi diminta meminumnya.
"Katanya biar romantis secangkir berdua," kata Dewi.
Tak berapa lama setelah meminum kopi, Dewi sama sekali tak ingat apa-apa lagi.
Ia tertidur dan baru terbangun keesokan harinya sekira pukul 06.00 WIB.
"Jadi itu saya enggak sadar tidur di kursi ruang tamu semalaman," ucapnya.
Bangun dari tidur panjangnya, Dewi merasa perutnya mual.
Dia langsung menuju kamar mandi, tapi terasa begitu jauh. Beberapa kali ia terjatuh karena kakinya begitu lemah, tak kuat untuk melangkah.
Di tengah kondisi limbung, Dewi teringat dengan Hendi, orang terakhir yang ditemuinya sebelum tertidur panjang.
"Saya pikir awalnya dia tidur di kamar, akhirnya saya merangkak naik ke lantai dua ke kamar saya," ujarnya.
Alih-alih menemukan Hendi, badan Dewi terasa makin lemas dan nyaris pingsan. Ia menemukan seluruh kamarnya berantakan.
• Link Resmi Daftar kartu Prakerja Besok 11 April 2020, Pegawai yang Tak Digaji Penuh Bisa Ikut
Perhiasan yang ia simpan di lemari telah raib, termasuk sejumlah uang tunai.
Sementara Hendi hilang entah kemana, ponsel Dewi juga turut hilang.
Dengan sisa tenaga Dewi berlari ke rumah Ketua RT tempat tinggalnya dan menceritakan apa yang baru saja dialaminya.
Dia kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek di wilayah tempat tinggalnya.
Dengan alasan privasi, Dewi enggan menjelaskan di mana tempat dia melapor termasuk kota tempat tinggalnya.
"Saya malu sama tetangga dan keluarga saya," kata dia.
Setelah ditotal, barang berharga yang dibawa kabur Hendi mencapai Rp 15 juta.
Beberapa hari kemudian, dari keterangan polisi, perhiasan Dewi telah dijual oleh Hendi di sebuah toko emas tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Wajahnya terekam CCTV," kata Dewi.
Dewi dan mayoritas korban Hendi adalah para janda kesepian atau wanita berumur.
• Ketua RT Ikut Tolak Pemakaman Jenazah Positif Covid-19: Berdalih Karena Ini, Dibawa ke Ranah Pidana
Setelah jadi korban penipuan, satu-satunya Dewi melacak Hendi adalah melalui Facebook, namun fotonya telah berganti dengan foto orang lain.
"Diganti semua mungkin untuk menghilangkan jejak karena nomor handphone dia juga sudah enggak bisa dihubungi," ujarnya.
Kenal dengan Sesama Korban
Selama proses melacak Facebook Hendi, ternyata ada wanita di kolom komentar sepertinya menjadi korban mulut manis sang petualang cinta yang pengangguran ini.
"Ada itu dia orang Bogor, akhirnya kita saling cerita dan ternyata sama-sama ketipu sama Hendi," kata Dewi.
Terbakar rasa dendam dan sakit hati, keduanya pun sepakat mengatur siasat untuk menjebak Hendi.
"Saya minta ke dia untuk seolah-olah mau ketemuan dengan Hendi dan biar ketemu langsung ditangkap, sudah koordinasi juga dengan polisi yang tempat saya laporan," tuturnya.
Sebelum niat itu terlaksana, dia mendapat telpon dari Polsek Metro Tamansari bahwa Hendi sudah ditangkap dengan dengan kasus serupa.
Hendi ditangkap awal April 2020 usai membius korbannya di sebuah hotel di Mangga Besar, Tamansari dan mengambil uang tunai Rp 3 juta dan dua ponsel.
Ironisnya, sang korban berinisial RZ (44) yang telah disetubuhinya meninggal akibat terjatuh dari lantai dua akibat pengaruh obat bius yang diberikan pemburu janda ini.
Bersambung: Cerita Ayu Terbius Ucapan Agamis Sang Don Juan