Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta memastikan, bantuan sosial yang bakal diberikan kepada warga miskin dan rentan miskin akibat pandemi virus corona (Covid-19) bukan berupa uang tunai.
"Tidak ada uang tunai seperti hoaks yang beredar saat ini," ucap Kepala Divisi Perkulakan, Retail, dan Distribusi Perumda Pasar Jaya Edison, Minggu (12/4/2020).
Ia menyebut, bantuan sosial yang bakal diberikan kepada warga miskin dan rentan miskin selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini hanya berupa sembako.
Adapun dalam satu paket sembako itu terdampak beras (5 kg), sarden/kornet (350 gr), snack (300 gr), minyak goreng (1 liter), sabun mandi 190 gr), dan masker kain dua buah.
Edison menyebut, jika ditotal, bantuan tersebut bernilai Rp 149.500 per paketnya.
"Total seharga Rp 149.500 per paket, sudah termasuk delivery sampai ke warga dan packing, serta upah," ujarnya saat dikonfirmasi.
Upah ini diberikan kepada para pekerja harian yang ikut berkontribusi dalam proses pengemasan paket sembako tersebut.
"Kami memaketkan ini kan butuh tenaga harian, jumlah personelnya hampir 300 orang," kata Edison menjelaskan.
Seperti diketahui, sejak Kamis (9/4/2020) lalu, Pemprov DKI telah mulai mendistribusikan bansos kepada masyarakat.
• Pembentukan Kampung Siaga Covid-19 di Kota Depok Sudah 97 Persen
• Belasan Remaja Terjaring Razia, Hendak Pesta Seks Hingga Diduga Terlibat Prostitusi Online
Adapun bansos ini bakal diberikan kepada warga miskin dan rentan miskin yang terdampak PSBB imbas pandemi virus corona.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri sebelumnya menegaskan, pemberian bantuan ini tak hanya dikhususkan bagi warga dengan KTP DKI.
Bagi warga yang tinggal di Jakarta, namun belum memiliki KTP DKI juga bisa mendapatkan bantuan ini.
"Jika bukan KTP Jakarta silahkan laporkan untuk didata RT-RW dan diajukan ke kelurahan," tulisnya Anies dalam unggahannya di akun instagram miliknya (@aniesbaswedan).