TRIBUNJAKARTA.COM - Kabar pengemudi ojek meninggal positif virus corona (covid-19) membuat warga Kampung Malang Nengah, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor heboh.
Pasalnya pemulasaraan jenazah dilakukan sendiri oleh warga dan tidak menggunakan prosedur pasien Covid-19.
Ketika itu hasil swab tenggorokan almarhum belum keluar.
Warga menduga pengemudi ojek itu meninggal karena penyakit jantung.
TONTON JUGA:
Sekretaris Kecamatan Ciseeng Heri Isnandar mengatakan, proses pemakaman terhadap warganya yang meninggal dunia tersebut dilakukan pada Jumat (3/4/2020).
• Kisah Rani Korban Penakluk 80 Janda Tetap Setia Meski Pelaku Diciduk Bersama PSK di Kamar
Berikut sederet fakta pengemudi ojek positif corona meninggal dikira penyakit jantung dirangkum TribunJakarta:
Diduga sakit jantung
Warga menduga pria berprofesi pengemudi ojek itu meninggal karena penyakit jantung.
Pria 48 tahun tersebut memang diketahui sering berobat ke dokter karena penyakit jantung yang dia derita.
Warga tak menaruh curiga karena pihak terkait saat itu belum memberikan informasi. Proses pemulasaraan jenazah pada Jumat (3/4/2020) pun akhirnya tidak dilakukan sesuai prosedur pasien corona.
• Dikenal Bergelimang Harta, Terungkap Kebiasaan Nagita Slavina Kerap Pinjam Uang ke Pengasuh Rafathar
Gelar tahlilan
Usai dilakukan pemakamam, tujuh hari setelahnya warga juga mengikuti acara tahlilan yang digelar pihak keluarga korban.
"Informasinya almarhum ini sakit jantung dan memang sejak awal tidak ada SOP Covid-19 pemakaman. Makanya warga tetap ikutan tahlilan karena menganggapnya (meninggal) sakit jantung," aku Sekretaris Kecamatan Ciseeng Heri Isnandar.
Ada sekitar 25 orang, termasuk perangkat desa yang mengikuti tahlilan tersebut. Warga pun waswas ketika belakangan mengetahui kabar bahwa almarhum ternyata positif Covid-19.
• Cara Buang Masker dengan Benar, Jangan Dibakar Ya!