Antisipasi Virus Corona di DKI

Pasien Covid-19 Bakal Didamping Psikolog, Begini Penjelasan Pemprov DKI Jakarta Terkait Program Ini

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memperlihatkan baju APD yang bakal digunaka para tenaga medis yang menangani pasien terkait virus corona di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sebanyak 752 pasien yang dinyatakan positif terinfensi virus corona (SARS-CoV 2) penyebab penyakit Covid-19 di Jakarta menjalani karantina mandiri.

Karantina mandiri dilakukan lantaran ratusan orang ini tak mengalami gejela kritis meski dinyatakan positif Covid-19.

Guna memonitoring para pasien positif Covid-19 yang menjalani karantina mandiri, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) DKI Jakarta.

"Sejak 24 Maret kami berkolaborasi dengan IPK DKI Jakarta memberikan pendampingan bagi warga yang melakukan self isolation di rumah," ucapnya, Senin (20/4/2020).

Warga Mengeluh Bansos Disunat Rp25.000, Ketua RT di Depok Mengaku Salah: Untuk Warga yang Tak Dapat

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menjelaskan, pihaknya memang sengaja menggandeng psikolog agar psikis para pasien yang melakukan karantina mandiri tidak terganggu.

Meski demikian, ia tak merinci, berapa kali pendampingan itu diberikan selama pasien menjalani karantina mandiri.

"Program kesehatan jiwa ini adalah program yang rutin sudah ada di DKI Jakarta," ujarnya.

"Kami kolaborasikan antara program kesehatan jiwa dengan dampingan psikologis bagi warga yang membutuhkan," sambungnya.

Pemprov DKI Gandeng Psikolog Monitoring Pasien Covid-19 yang Lakukan Isolasi Mandiri

Dalam kesempatan ini, Widyastuti juga memginbau masyarakat untuk selau menjaga pola hidup sehat dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

"Terapkan juga social distancing atau physical distancing dan tetap tinggal di rumah. Biarkan tim kesehatan yang bekerja memberikan layanan," kata Widyastuti.

Berita Terkini