Mereka memanfaatkan sepinya aktivitas warga sejak World Health Organizations (WHO) menetapkan status pandemi Covid-19 pada Rabu (13/3/2020).
"Semua sasarannya minimarket. Kerugian untuk di minimarket Duren Sawit sekitar Rp 150 juta. Mereka mengincar brankas dan barang-barang," ujarnya.
Yusri menuturkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI yang berlaku sejak (10/4/2020) pun ikut mempengaruhi.
Pasalnya dalam PSBB di DKI minimarket dilarang beroperasi selama 24 jam sehingga tak ada pegawai yang menghalangi kala beraksi.
"Dalam kondisi sekarang ini, khususnya masyarakat di Jakarta menghadapi pandemi Covid-19. Pelaku ini memanfaatkan situasi," tuturnya.
Rampok Minimarket yang Coba Tabrak Petugas Masih Buron
Andi, anggota komplotan rampok yang nyaris melukai personel Unit Reskrim Polsek Duren Sawit pada Kamis (16/4/2020) masih buron.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan Andi kabur usai berniat menabrak petugas yang curiga dengan keberadaan mobil depan minimarket.
"Saat didatangi petugas dari Polsek tiba-tiba sopir dengan kecepatan tinggi coba menabrak anggota, melarikan diri," kata Yusri di Mapolrestro Jakarta Timur, Sabtu (18/4/2020).
Dalam mobil yang dikemudikan Andi terdapat brankas berisi uang Rp 50 juta, sejumlah dus sembako, dengan total kerugian pihak minimarket Rp 150 juta.
Selain Andi, Yusuf Sudirman (24) yang masih satu komplotan dengan Andi juga berusaha mencelakai petugas dengan menggunakan parang.
Bedanya Yusuf berakhir tewas di lokasi karena dihujam timah panas personel Unit Reskrim Polsek Duren Sawit di bagian ketiak kanan.
"Mencoba untuk melawan anggota, sehingga dengan tindakan tegas dan terukur dilakukan penembakan sesuai SOP, inisial YS tertembak," ujarnya.
Yusri menuturkan dari keempat pelaku yang dalam satu bulan membobol lima minimarket di Jakarta Timur dua berhasil diamankan.
Keduanya, Ali Akbar (32) dan Ali Rudini (45) juga sempat berupaya melarikan diri namun berhasil diringkus personel Unit Reskrim Polsek Duren Sawit.