TRIBUNJAKARTA.COM, LAMPUNG - Hanya dalam lima hari, SU (35) kehilangan dua anak kandungnya.
Anak pertamanya SM (11) meninggal dunia pada Jumat (17/4/2020). Kemudian anak ke-2 GD (5) ditemukan meninggal dunia Selasa (21/4/2020).
Kuat dugaan anak-anak SM tersebut tewas di tangan ibunya sendiri CJ (28).
Kini si ibu telah dibawa ke rumah sakit jiwa karena selalu memberikan jawaban ngelantur saat diperiksa.
Simak selengkapnya:
1. Ayah kaget karena GD dalam kondisi sehat
Mayat GD ditemukan pertama kali oleh sang ayah SU (35). Sang ayah yang curiga memeriksa mayat anaknya dan menemukan bercak darah di kemaluannya.
Padahal GD sebelumnya dalam kondisi sehat. Meski sempat curiga, keluarga meminta jenazah SM langsung dimakamkan.
Kepolisian pun akhirnya turun tangan menangani kasus meninggalnya bocah PAUD tersebut.
Ada dugaan nyawa dua bocah tersebut melayang di tangan sang ibu kandung.
Menurut parat Desa Karang Sari, Kecamatan Ketapang, Edi, ibu korban diketahui depresi sejak setahun terakhir.
"Masih dugaan. Pelaku tadi sudah dibawa ke Polsek Penengahan," kata Edi.
2. Tunggu hasil autopsi
Sementara itu Kapolsek Penengahan AKP Hendra Saputra menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini.
Sang ibu saat ini ditahan di kantor polisi untuk diminta ketarangan.
"Masih lidik, kami belum memeriksa pelaku," kata Hendra.
Saat ini, polisi masih menunggu hasil autopsi rumah sakit atas jenazah G.
Selain itu pihak kepolisian juga akan melibatkan psikiater guna melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap ibu kandung korban.
“Nantinya juga akan kita minta psikiater untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan."
"Ini terkait dugaan ibu korban ini mengalami depresi," kata Hendra Saputra.
3. Ibu korban dibawa ke RSJ
CJ (28) warga Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, pelaku dugaan pembunuhan dua anak kandung menjalani observasi di rumah sakit jiwa, Rabu (22/4/2020).
Pemeriksaan kejiwaan CJ ini dilakukan karena pelaku selalu menjawab secara melantur saat diperiksa untuk diambil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepolisian.
"Ini sedang diobservasi oleh dokter untuk mengetahui masalah kejiwaannya," kata Kanit Reskrim Polsek Penengahan, Ipda Sugiyanto (Gianto), saat dihubungi, Rabu (22/4/2020) siang.
Menurut Gianto, sejak ditahan pada Selasa (21/4/2020) kemarin, pelaku selalu menjawab pertanyaan penyidik dengan melantur terkait kasus pembunuhan anak kandung itu.
"Ditanya jawabannya melantur. Jadi kami bawa ke (RSJ) Kurungan Nyawa untuk diobservasi," kata Gianto.
CJ diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap GD (5) yang merupakan anak kandungnya sendiri.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh sang ayah SU (35). Ketika ditemukan SU mendapati ada bercak darah di kemaluan korban.
Diduga, GD dibunuh dengan cara dicekik.
4. Kehilangan 2 anak dalam 5 hari
Diberitakan sebelumnya kakak beradik diduga dibunuh selang 5 hari.
Selain GD, pelaku CJ juga diduga membunuh SM (11) anak pertamanya pada Jumat (17/4/2020) pekan lalu.
Terkait hal ini, Gianto mengaku belum bisa memberikan informasi tambahan karena kesulitan dalam pemeriksaan pelaku.
"Kami masih tunggu hasil observasi dokter kejiwaan," kata Gianto.
• Ditegur Satpam Tak Gunakan Masker, Pria di Bekasi Ngamuk Hingga Berujung Pembacokan
• Pesepakbola Indonesia Jadi Inspirasi Ramdani Lestaluhu: 1 Daerah Sampai 1 Tim di Persija
• Hindari Penyebab Bau Mulut Saat Puasa, Berikut Cara Pencegahannya
Diberitakan sebelumnya, seorang Ibu di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, membunuh dua anak kandungnya yang masih kecil.
Pembunuhan terhadap kakak beradik itu terjadi hanya berselang 5 hari.
Anak pertama yakni, SM yang berusia 11 tahun diduga dibunuh pada 17 April 2020.
Kemudian, pada Selasa (21/4/2020), sekitar pukul 11.30 WIB, anak kedua yakni GD yang berusia 5 tahun ditemukan tewas di kamar tidurnya. (Kompas.com)