Keberadaan Tarumanegara diperkuat dengan adanya berita Tiongkok yang menyebutkan Kerajaan Tolomo atau Kerajaan Tarumanegara.
Menurut berita itu, Kerajaan Tarumanegara pernah mengirimkan utusan mereka ke Tiongkok pada tahun 528, 538, 665 dan 666 Masehi untuk kunjungan persahabatan.
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358-382 Masehi di tepi Sungai Citarum yang sekarang masuk dalam wilayah Kabupaten Lebak, Banten.
Jayasingawarman adalah maharesi atau pendeta dari India, tepatnya dari wilayah Salankayana.
Ia mengungsi ke nusantara karena tempatnya diserang Raja Magada.
Rajadirajaguru Jayasingawarman meninggal dan dimakamkan di pinggir sungai di Bekasi, tepatnya Kali Gomati.
Sepeninggal Raja Jayasingawarman, Kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh anaknya, Dharmayawarman dari 382-395 Masehi.
Raja Tarumanegara berikutnya menurut Kitab Wangsakerta adalah cucu Jayasingawarman, yakni Raja Purnawarman yang memerintah dari tahun 395 - 434 Masehi.
Raja Purnawarman membawa Kerajaan Tarumanegara ke puncak kemasyhuran yang diabadikan dalam prasasti tentang pembangunan pelabuhan dan sungai sebagai sarana perekonomian.
Raja-raja berikutnya setelah Purnawarman adalah Wisnuwarman (434-455 M), Candrawarman (515-535 M), Indrawarman (455-515 M), Suryawarman (535-561 M), Kertawarman (561-628 M), Hariwangsawarman (639-640 M), Sudhawarman (628-639 M), Nagajayawarman (640-666 M) dan terakhir Linggawarman (666-669 M).
Raja Linggawarman sebagai raja terakhir tak punya putra, hanya dua putri.
Putri sulungnya bernama Manasih dan menikah dengan Tarusbawa. Keduanya meneruskan Kerajaan Tarumanegara.
Sementara putri bungsu Raja Linggawarman adalah Sobakencana, yang dinikahi Dapunta Hyang Sri Jayanasa, yang kelak menjadi pendiri Kerajaan Sriwijaya.
Kunci Jawaban
Kunci jawaban pertanyaan jelaskan yang menjadi bukti tentang berdirinya Kerajaan Tarumanegara dapat diikuti lewat penjelasan berikut ini.