Virus Corona di Indonesia

Kuli Positif Corona Pernah Bohongi Perawat, Istrinya Ikut Berulah saat Dievakuasi: Mati Takdir Tuhan

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketiganya yang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test menolak saat akan dibawa tim Covid-19 ke RSUD Getas Pendowo Grobogan.

Tak menghiraukannya, Lamsir dan seorang tentara langsung membawa ketiganya masuk ke ambulans Puskesmas Karangrayung.

Dalam video itu, seorang di antaranya terlihat ngotot tak mau diangkut ke ambulans.

Ilustrasi alat tes deteksi virus corona, tes covid-19, tes corona (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Sebelum Tewas Jadi Korban Begal di Pulo Gadung, Ini WA Terakhir Sopir Taksi Online dengan Sang Istri

Ia terus saja bertahan berteriak menangis saat digandeng kedua aparat penegak hukum tersebut.

"Kami sehat, tidak mau dibawa ke rumah sakit. Mati itu takdir Tuhan," katanya.

Meski alot, ketiga orang tersebut akhirnya berhasil dibawa masuk ke ambulans.

"Orang kok susah dibilangin," tegas Lamsir dalam video itu, sembari menariknya masuk ke dalam ambulans.

Harus Dioperasi Karena Mata Kirinya Tak Bisa Melihat Jelas, Baim Wong Takut: Semoga Gak Kenapa-napa

Lamsir menuturkan, kegiatan penjemputan itu terjadi pada Kamis (30/4/2020) siang.

"Kami membantu tim medis karena mereka menolak dibawa. Kami pun turun tangan dan masih ngeyel. Mau tak mau kami tetap bawa masuk ke ambulans demi kebaikan bersama," terang Lamsir.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo, menyampaikan, ketiga orang tersebut yaitu ibu rumah tangga berusia 39 tahun, anak perempuan berusia 23 tahun dan anak laki-laki berusia 11 tahun.

"Semula begitu kepala keluarga dinyatakan positif Covid-19, kami langsung melakukan rapid test kepada keluarganya. Awal mulanya hasilnya non reaktif dan kami minta Isolasi mandiri. Namun, hasil rapid test yang kedua, ketiganya reaktif dan harus kami rawat ke RSUD Getas Pendowo. Ketiganya akan kami swab juga," ujar Slamet.

Berita Terkini