Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Daging sapi yang dicampur babi alias daging oplosan terkuak di Pasar Bengkok, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Daging tersebut ditemukan oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang pada pekan lalu.
Sekali pun oknum pedagang berinisial AHM sudah diamankan Polres Metro Tangerang Kota, warga sekitar yang yang biasa membeli daging sapi di Pasar Bengkok mengaku gelisah.
"Takut aja, gelisah juga lah. Mana lagi masa corona gini malah ada daging oplosan. Mana beberapa kali sempat beli daging di sini (Pasar Bengkok)," ucap Gilang warga Kunciran, Senin (18/5/2020).
Gilang mengaku tidak mengetahui lapak AHM yang menjual daging oplosan di Pasar Bengkok.
Pasalnya, AHM menjual daging sapi campuran daging babi di bagiam belakang Pasar Bengkok untuk mengelabui petugas.
"Kayaknya di belakang kalau lihat dari foto di internet ya. Tapi kurang paham juga sih soalnya mirip-mirip," ucap Gilang.
Hal serupa juga dirasakan oleh Sekar, ibu dua anak ini mengaku akan pindah langganan ke Pasar Tanah Tinggi untuk membeli sembako.
Selain menjadi pusat persediaan sembako di Kota Tangerang, menurut Sekar, Pasar Tanah Tinggi jauh lebih teratur dibandingkan Pasar Bengkok.
"Ini karena ada yang terdesak aja jadi beli bentar di Pasar Bengkok, kemarin jauh-jauh ke Pasar Tanah Tinggi buat beli daging sama ayam semoga aman," celetuk Sekar.
Telah diberitakan sebelumnya, beredar daging sapi oplosan yang dicampur dengan daging babi di Pasar Bengkok, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Daging tersebut bebas diperjualbelikan di Pasar Bengkok belakangan ini dan terendus oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang.
Kecurigaan timbul, sehingga Pemerintah Kota Tangerang melakukan pemeriksaan sampel daging di tiga pasar tradisional.
"Tim DKP melakukan pemeriksaan daging sapi yang dijual di tiga pasar sebagai sampel yakni, Pasar Ciledug, Pasar Bengkok, dan Pasar Malabar," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Abduh Surahman, Senin (18/5/2020).