Lebaran 2020

Jelang Lebaran Beredar Daging Sapi Dioplos Babi, Pahami 7 Cara Membedakannya Agar Tak Salah Beli

Penulis: Muji Lestari
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zuhdi, pedagang daging sapi di Pasar Kopro, Tanjung Duren, Jakarta Barat sedang melayani pembeli.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Jelang lebaran Idul Fitri, belakangan marak bermunculan penjual daging nakal. 

Bagaimana tidak, belakangan marak beredar pedagang yang menjual daging sapi dioplos daging babi.

Baru-baru ini daging sapi yang dioplos daging babi kedapatan ada di Pasar Bengkok, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Daging tersebut bebas diperjualbelikan di Pasar Bengkok belakangan ini dan terendus oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang.

Kecurigaan timbul, sehingga Pemerintah Kota Tangerang memeriksa sampel daging di tiga pasar tradisional.

"Tim DKP melakukan pemeriksaan daging sapi yang dijual di tiga pasar sebagai sampel yakni, Pasar Ciledug, Pasar Bengkok, dan Pasar Malabar," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Abduh Surahman, Senin (18/5/2020).

Dari hasil laboratorium, ternyata ditemukan satu sampel daging yang mengandung daging babi di Pasar Bengkok.

Sederet Fakta Pembuangan Bayi Berperut Kempis di Sungai Jember, Ari-ari Digunting Tidak Rata

"Sampel dibawa lagi ke laboratorium di Banten, hasilnya sampel satu positif, sample dua negatif," ucap Abduh.

Hal itu tentu membuat masyarakat resah.

Terlebih menjelang lebaran seperti saat ini.

Daging sapi tentu sedang banyak dicari oleh konsumen.

Namun tentu kita tidak ingin membeli daging yang dioplos bukan?

Dilansir TribunJakarta dari Tribunnews.com, berikut cara membedakan daging sapi dan daging babi:

Tips membedakan daging sapi dan dan daging babi. (Tribun Jabar/Ari Ruhiyat)

1. Warna

Dari segi warna, daging babi memiliki warna yang lebih pucat dibandingkan dengan daging sapi.

Warna daging babi cenderung seperti warna daging ayam.

Akan tetapi, identifikasi dari segi warna ini tidak begitu valid.

Sebab penjual yang bermaksud menipu biasanya melakukan pengoplosan dengan daging sapi asli atau menyamarkannya dengan darah sapi.

Selain itu, ada bagian-bagian tertentu daging babi yang warnanya sangat mirip dengan daging sapi sehingga sangat sulit untuk membedakannya.

Pasar Jatinegara Ramai Pedagang Keperluan Lebaran saat PSBB, Camat Sebut Alasannya: Petugas Dikit

2. Tekstur

Dari segi tekstur, daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibandingkan dengan daging babi yang cenderung lembek dan mudah merenggang.

Tekstur daging babi sangat kenyal, sedangkan daging sapi terasa padat dan keras sehingga cukup sulit direnggangkan.

Identifikasi ini dapat dilakukan dengan cara memegang daging.

3. Serat

Daging sapi dan daging babi dapat dibedakan melalui seratnya.

Daging sapi memiliki serat yang terlihat padat dan garis seratnya terlihat jelas, sedangkan daging babi seratnya terlihat pudar dan berjarak atau renggang.

Zuhdi, pedagang daging sapi di Pasar Kopro, Tanjung Duren, Jakarta Barat sedang melayani pembeli. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

4. Lemak

Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis, sedangkan lemak sapi lebih kaku dan berbentuk.

Selain itu, lemak dalam daging babi sangat basah dan sulit dipisahkan dari daging sementara daging lemaknya sedikit kering dan terlihat berserat.

Meski demikian, penampakan pada bagian-bagian tertentu seperti ginjal, lemak babi terlihat mirip dengan lemak sapi.

5. Aroma

Aroma daging babi sulit disamarkan, sehingga walaupun telah dicampur dengan daging sapi tetap saja masih bisa diidentifikasi.

Namun, kemampuan membedakan melalui aroma ini membutuhkan latihan berulang karena perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Ngaku Bandel Hingga Pernah Bobok Celengan Demi Ini, Cerita Masa Kecil Erick Thohir Buat Sule Ngakak

6. Pengolahan

Ketika daging babi dimasak, warnanya menjadi cokelat muda di bagian dalamnya, sedangkan daging sapi tetap berwarna merah.

7. Rasa

Secara umum, daging babi memiliki rasa yang lebih ringan daripada daging sapi yang intens dan hangat.

Ketika diolah daging sapi masih meninggalkan bau yang khas tetapi tidak terlalu kuat, sedangkan daging babi memiliki aroma khas babi.

Tak hanya teliti dalam membedakan daging sapi yang dioplos dengan daging babi.

Kita juga harus memastikan daging sapi yang dibeli merupakan dagig segar.

Jangan sampai daging sapi yang kita beli ternyata daging busuk.

Bakteri pada daging yang busuk mungkin saja akan mati akibat panas yang dihasilkan saat proses memasak.

Namun, bakteri tersebut bisa saja telah meninggalkan racun pada daging sehingga bisa menyebabkan keracunan.

Berikut 6 Amalan Sunah yang Dilakukan Sebelum Salat Idul Fitri, Potong Kuku Hingga Pakai Wewangian

Dilansir TribunJakarta dari Kompas.com, berikut ciri-ciri daging sapi yang masih segar:

  • Daging berwarna alamiah, yaitu merah segar
  • Daging sapi muda berwarna merah muda
  • Berbau khas daging sapi
  • Teksturnya kenyal dan padat
  • Daging berserat halur dan sedikit berlemak
  • Lemak berwarna kuning
  • Untuk lebih meyakinkan, ada cap rumah potong hewan (RPH) yang menunjukkan bahwa daging sapi berasal dari sapi yang sehat, layak potong, dan disembelih dengan cara yang benar

Dishub DKI Jakarta Klaim Pengguna Transportasi Umum Menurun 88 Persen Selama PSBB

Sementara itu, berikut ini ciri-ciri daging sapi yang yang sudah jelek atau mengarah pada kondisi busuk:

  • Warna daging kebiruan
  • Berbau busuk
  • Lemak sudah lembek
  • Daging berlendir
  • Dihinggapi lalat
  • Tempat penjualannya cenderung tidak higienis

(TribunJakarta/Tribunnews/Kompas)

Berita Terkini