TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial baik Twitter maupun Instagram, viral foto dan video yang menampilkan keramaian di beberapa wilayah DKI Jakarta.
Padahal saat ini di DKI Jakarta tengah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hadir sebagai narasumber di acara Indonesia Lawyer Club (ILC), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan data.
TONTON JUGA
Mulanya Anies Baswedan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat DKI Jakarta dan Jabodetabek yang mematuhi peraturan pemerintah untuk tetap berada di rumah.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada warga DKI Jakarta dan Jabodetabek yang selama dua bulan lebih, sejak pertengahan Maret sampai sekarang," ucap Anies Baswedan, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube ILC, pada Rabu (20/5/2020).
"Secara konsisten mentaati untuk berada di rumah," imbuhnya.
Menurut Anies Baswedan orang-orang yang memilih tetap berada di rumah, menyebabkan kasus Covid-19 bisa menurun drastis.
"Mereka yang menjadi kunci utama di Jakarta, tren yang positif mengenai pengendalian Covid-19," jelas Anies Baswedan.
• MCD Sarinah dan Bandara Soetta Sempat Disesaki Orang, Sudjiwo Tedjo Ngaku Marah: Loh Ini Gimana?
TONTON JUGA
"Tanpa kita yang memilih berada di rumah, situasi ini tidak mungkin terjadi,"
"Nahh ada yang belum mentaati, ada yang menganggap ini longgar, nahh ini harus yang disiplikan," imbuhnya.
Penelusuran TribunJakarta.com Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat 57 kasus baru virus corona (Covid-19) per Selasa (19/5/2020).
Hal tersebut jauh lebih rendah dari beberapa hari sebelumnnya.
Anies Baswedan kemudian mengomentari soal video dan foto keramaian di DKI Jakarta yang viral di media sosial.
• Rizal Dapat Rp 10 Ribu dari Jualan Jalangkote, Sang Ibu: Rp 2 Ribu Dia Ambil, Sisanya Kasih ke Saya
Ia mengatakan baik yang merekam ataupun direkam sama salahnya.
Pasalnya mereka sama-sama tidak mematuhi aturan PSBB dan tetap nekat pergi ke luar rumah.
"Meskipun ada gambaran ramai di luar ada foto-foto, ada video dan saya sering kali melihat mereka yang dipotret dan mememotret itu sama-sama melanggar," jelas Anies Baswedan.
"Misalnya merekam video sambil menceritakan 'lihat tuh yang berada di luar yang tidak berada di rumah',"
"Yang merekam dan direkam itu sama, mereka memilih untuk tidak ada di rumah," imbuhnya.
• Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan Marga Latuconsina, Andre Taulany Sempat Sampaikan Ini ke Prilly
Anies Baswedan kemudian menampilkan sebuah diagram yang mencatat selama dua bulan terakhir, presentase warga DKI Jakarta yang memutuskan untuk tetap berada di rumah saja cukup tinggi.
Ia mengatakan berdasarkan data tersebut, sejak Bulan Maret 2020 terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
"Di jakarta selama dua bulan terakhir itu cukup tinggi," ucap Anies baswedan.
"Saya ingin tunjukan datanya,"
"Proposi warga di Jakarta yang berada di rumah sejak Bulan maret itu mengalami peningkatan yang sangat signifikan," imbuhnya.
• Pelapor Ogah Beri Maaf, Rina Nose Menyesal: Saya Sama Sekali Gak Tahu Kalau Latuconsina Itu Marga
Anies Baswedan menerangkan data tersebut dikeluarkan oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
"Data ini dikompilasi oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, yang dipimpin oleh bapak Pandu Riyono," jelas Anies Baswedan.
"Mereka menggunakan data pergerakan HP," imbuhnya.
Walau begitu Anies Baswedan mengatakan presentase orang-orang yang tetap berada di rumah saja sulit untuk melewati angka 60 persen.
Hal tersebut semakin sukar terjadi di bulan ramadan.
• Rizal Dapat Rp 5 Ribu Sehari dari Jualan Jalangkote, Sang Ibu: Dikasih ke Saya, Buat Beli Susu Adik
"Dan dari situ terlihat bahwa penduduk Jakarta berada di rumah meningkat sekitar 60 persen," ucap Anies Baswedan.
"Ketika masuk bulan Ramadan ini sulit," imbuhnya.
SIMAK VIDEONYA:
PSBB di Jakarta Diperpanjang, Anies Baswedan: PSBB Penghabisan Jika Kita Disiplin
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta diperpanjang hingga 4 Juni 2020.
Hal itu diputuskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengambil kebijakan memperpanjang PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei- 4 Juni 2020.
"Pemprov DKI, Gugus Tugas DKI, menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa Jakarta akan menambah PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei sampai 4 Juni," ujar Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Anies mengungkapkan PSBB selama dua pekan ke depan menjadi periode yang menentukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Kuncinya, warga tetap menaati ketentuan PSBB.
"Ini akan bisa jadi PSBB penghabisan jika kita disiplin," kata Anies.
Per Selasa ini, pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 6.053 orang.
Dari total pasien positif Covid-19, sebanyak 1.417 orang dinyatakan telah sembuh, sementara 487 pasien meninggal dunia.
Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB sejak 10 April 2020 untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.
• BREAKING NEWS Lagi, Anies Perpanjang PSBB di Jakarta Hingga 4 Juni
• Zona Hijau di Kota Bekasi Bertambah, 38 Kelurahan Dibolehkan Salat Idulfitri Berjamaah
PSBB mulanya diterapkan selama 14 hari atau sampai Kamis (23/4/2020) Anies kemudian memperpanjang PSBB selama 28 hari sampai 22 Mei 2020.
PSBB diperpanjang karena kasus positif Covid-19 di Ibu Kota masih terus meningkat. (*)