Viral di Medsos

Kisah Dibalik Viral Gadis di Serpong Jual Bansos Via Medsos: Putus Sekolah, Ibu Sakit dan Ayah Pergi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Novi Rahmadani diunduh pada Jumat (29/5/2020).

Sembako yang laku seharga Rp 130 ribu itu buat dikirimkan ke ibunya di kampung.

"Jadi karena saya sendirian saya butuh uang buat transfer ibu saya yasudah saya jual. Karena memang enggak habis juga saya makan sendiri. Dari pada mubadzir dan saya butuh uang buat ibu saya," ujarnya.

Sempat merasa tertekan, Novi berharap para netizen tidak salah paham dan bisa mengerti kondisi dirinya.

"Saya cuma mau minta maaf saja mungkinkan ada kesalahpahaman karena mereka kira saya dapat dari pemerintah dan sebanyak itu ternyata mau dijual sama saya, padahal kenyataan tidak seperti itu," ujarnya.

Putus Sekolah

Novi Rahmadani nama lengkapnya, sejak setahun lalu ia tinggal seorang diri di rumah kontrakan di bilangan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Gadis belia yang baru berusia 16 tahun itu putus sekolah pada kelas VIII SMP sejak ibunya mulai sakit dan tinggal di kampung, Semarang, Jawa Tengah.

"Sekolah dari kelas 2 SMP berhenti karena orang tua, ibu, sudah sakit sakitan," ujar Novi saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (29/5/2020).

Sementara sang ayah sudah meninggalkan Novi dan ibunya tanpa kejelasan, sejak usianya empat tahun.

Bekerja Sebagai ART

Saat ini Novi menjadi asisten rumah tangga (ART) untuk bertahan hidup. Enam hari seminggu ia bekerja dari pagi sampai petang.

Gaji bulanannya yang hanya Rp 1,4 juta pun harus dibagi untuk dikirim ke ibunya di kampung.

Itupun belum dikurangi sewa kontrakannya sebesar Rp 600 ribu.

"Pendapatan Rp 1,4 juta satu bulan, itupun harus dibagi-bagi ngirim ke ibu, sama bayar kontrakan Rp 600 ribu," ujarnya.

Sedangkan untuk makan sehari-hari Novi biasa masak sendiri menggunakan sisa gajinya, ataupun disediakan bosnya.

Halaman
1234

Berita Terkini