"Narmi dibawa ke Asrama (saudaranya yang TNI) sambil menunggu pak Holilnya (dari Jambi)," jelas Iwan.
"Karena kan kalau keluar kota mesti punya SIKM (surat izin keluar-masuk). Kalau Narmi tidak bisa ngomong, maklum saja. Dia sedang syok," sambungnya.
Iwan menyebut sangat kesal dengan penculik Narmi.
Sementara, belum diketahui pasti apakah Narmi dirampok atau tidak.
Iwan maupun saudara yang lainnya di lokasi juga tak mengetahui lantaran Narmi belum dapat membuka suara, syok.
Begitu juga dengan jajaran Polsek Senen.
TribunJakarta.com telah menghubungi Kapolsek Senen Kompol Ewo Samono, beberapa kali, namun tiada jawaban.