Pilkada Kota Tangsel

Gerindra Munculkan Nama Keponakan Prabowo Subianto Untuk Jadi Bakal Calon Wali Kota Tangsel

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Djoyohadikusumo

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Nama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mulai muncul di antara perbincangan tentang Pilkada Tangerang Selatan ( Tangsel) 2020.

Meski belum santer, namun sejumlah tokoh dari kalangan yang sering terlibat pada kontestasi politik mulai menyebut nama keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.

Partai Gerindra sendiri mengonfirmasi bahwa sosok Rahayu memang sengaja dimunculkan.

Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Tangsel, Yudi Budi Wibowo, mengatakan Rahayu salah satu kandidat bakal calon wali kota yang diusung dari kader internal partai berlogo kepala Garuda itu.

"Ada beberapa kader internal Gerindra, baik dari pusat dan daerah yang lagi kami hadirkan untuk masyarakat Tangerang Selatan," ujar Yudi saat dihubungi, Rabu (3/6/2020).

Tertunda ke Tanah Suci, Calon Jamaah Haji Asal Kota Depok Minta Uang Pelunasan Dikembalikan

"Salah satunya Ibu Rahayu Saraswati," Yudi membocorkan nama.

Yudi mengatakan, Rahayu bukan sosok sembarangan.

Wanita yang memulai karier di dunia seni peran itu, berhasil menunjukkan kwalitasnya saat berkiprah sebagai anggota legislatif periode periode 2014-2019.

Politikus Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. (ISTIMEWA/DPR.GO.ID)

Selama menjadi wakil rakyat, ia Rahayu berhasil menginisasi dan menggolkan Undang-undang disabilitas.

"Semua kader yang kita munculkan di Pilkada Tangsel punya kualitas masing-masing."

"Bu Rahayu Saraswati juga secara kualitas mumpuni."

"Beliau pernah menginisiasi rancangan Undang-undang Disabilititas dan diselesaikan sampai tuntas menjadi Undang-undang," ujarnya.

"Ini salah satu yang menunjukan beliau punya komitmen terhadap masyarakat, dan jika bekerja akan menuntaskan sampai akhir," tambahnya.

Kebakaran di Tanjung Priok Hanguskan 12 Rumah, Berawal dari Kebocoran Tabung Gas Penjual Nasi Uduk

Selain peduli disabilitas, Yudi juga memandang Rahayu sosok yang fokus memperhatikan kaum marginal dan anak-anak.

"Menurut pribadi saya iya, beliau pas buat memimpin Tangsel, kepedulian beliau terhadap masyarakat marginal sudah dibuktikan."

"Beliau punya keinginan yang sangat kuat agar tidak ada lagi bayi atau generasi penerus yang kurang gizi, menghilangkan diskriminasi," ujarnya.

Pernah Main Sinetron

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo akrab disapa Sara ini lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986.

Dia anak kedua Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.

Sara menempuh pendidikan SMA di College Du leman, Swiss, pada 2003.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di University Of Virginia mengambil jurusan seni peran dan lanjut studi ke International School of Screen Acting di London.

Ia pernah santer disebut-sebut akan mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno. 

Saat itu Sara mengaku tidak berambisi untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Sandiaga Uno.

Video Call dengan Sang Kakak 1 Jam Sebelum Kecelakaan Naik Motor, Wakapolres Purbalingga Minta Ini

Sempat terpikir olehnya akan mempertimbangkan peluang itu apabila diberi mandat partai.

"Bukan saya yang mengajukan. Saya betul-betul tidak berambisi untuk eksekutif. Kalau misal ada yang memberi saya amanah dan mandat, tentunya itu harus dipertimbangkan," kata Sara di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (7/11/2018).

Sebelum terjun ke dunia politik, Sara merupakan artis dan presenter.

Ketertarikannya pada industri film berawal ketika ia menjadi pemeran utama pada audisi klub drama sekolahnya di Singapura.

Namanya mulai dikenal ketika ia membintangi film trilogy Merah Putih.

Setelah itu, Sara kembali tampil ke layar lebar dengan berakting dalam film Gunung Emas Almayer (2014).

Film tersebut merupakan film adaptasai dari novel berjudul Almayer’s Folly karya Joseph Conrad (1895).

Sara mengawali karier politik melalui organisasi sayap Partai Gerindra (TUNAS), menjabat sebagai kepala bidang pengembangan.

Artikel ini disarikan dari berita TribunJakarta.com dengan penambahan data dari berita Kompas.com berjudul: Saraswati Djojohadikusumo: Saya Tak Berambisi untuk Eksekutif

Berita Terkini