Ia menilai Gibran pun tidak perlu mengumumkan rencana mundur dari kancah Pilkada Solo saat belum meredanya wabah virus Corona.
Meski, Purnomo telah mengumumkan rencana mundur dalam pesta demokrasi lantaran ingin fokus mencegah penyebaran virus tersebut.
• Tiga Hari Dapat Rp500 Ribu, Omzet Pedagang di Mal Mega Bekasi Belum Normal Imbas Sepi Pengunjung
Menurut Slamet, Gibran tidak memiliki urgensi untuk mengumumkan mundur dalam kontestasi Pilkada Solo.
Apalagi, peluang mendapatkan rekomendasi DPP PDI Perjuangan kini terbuka lebar.
"Justru Gibran diuntungkan dengan pak Purnomo mundur, kenapa Gibran mundur," kata Suwardi.
Suwardi menduga Purnomo mundur lantaran tidak ingin head to head dengan politikus muda PDI Perjuangan itu.
"Kenapa Pak Purnomo mundur? Dugaan pertama, beliau tokoh yang baik dan bijaksana," ucap Slamet.
"Dia tidak ingin head to head dengan anak muda, lebih baik mengalah," tuturnya.
Suwardi berharap Purnomo tidak lompat pagar setelah mengumumkan rencana mundurnya dalam kontestasi Pilkada Solo.
"Saya belum percaya kalau ada udang di balik batu, saya tidak terlalu percaya," kata Slamet.
"Bagaimanapun Pak Purnomo, tokoh yang bijaksana, tokoh sepuh."
"Jauh hari menyatakan pernyataan yang menyejukan, saya tidak percaya pak Purnomo lompat pagar," imbuhnya.
Suwardi menilai bila Purnomo benar-benar lompat pagar itu menjadi sebuah manuver politik murahan.
"Sampai Pak Purnomo lompat pagar itu manuver politik murahan," kata dia.
"Dia menelan ludah sendir, kemudian banyak hal yang menjadi negatif terhadap beliau," tandasnya.
Artikel ini disarikan dari berita Tribunsolo.com dengan judul: Gibran Batal Jadi Calon Tunggal, PDIP Solo Ngotot Usung Achmad Purnomo di Pilkada Solo 2020; Purnomo Mundur dari Pilkada Solo, Gibran Tak Bersuara, Pengamat Politik: Ini Ujian; dan Gibran Tak Perlu Mundur dari Pilkada, Purnomo Jangan Lompat Pagar, Pengamat: Itu Manuver Murahan