Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dikritik setelah menerapkan lockdown selama 10 pekan yang menggerus ekonomi dan menyebabkan krisis kemanusiaan.
• Ashanty Pamer Potret Lawas saat Masih Pacaran, Reaksi Anang Hermansyah Sontak Tuai Perhatian
New Delhi mempertahankan instruksi tersebut, dengan menjelaskan mereka berusaha melindungi 1,3 miliar warganya dari dampak yang lebih besar.
Dalam pidatonya di televisi, Modi menerangkan bahwa pengorbanan yang dilakukan rakyat sudah menyelamatkan negara. Namun, pakar berpendapat lain.
"Saat ini, kami tengah duduk di bom waktu yang terus berdetak," kata Dr Harjit Singh Bhatti, President Progressive Medicos and Scientists Forum.
Dalam pandangannya, mencabut karantina wilayah terlalu dini hanya akan menyebabkan penambahan kasus dan juga korban meninggal.
"Kecuali pemerintah menggunakan anggarannya untuk meningkatkan layanan kesehatan, semuanya tak berubah. Kematian akan terus terjadi," ujar dia.
1000 Kasus Covid-19 di Indonesia
Pemerintah mengumumkan data terbaru perkembangan kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia, Sabtu (13/6/2020).
Diketahui, masih terjadi penularan virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang membuat jumlahnya terus bertambah.
Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB, terdapat 1.014 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kini ada 37.420 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Data dan informasi ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Sabtu sore.
"Dari kasus yang kami dapatkan untuk konfirmasi positif Covid-19 hari ini sebanyak 1.014 orang, sehingga total menjadi 37.420 orang," ujar Yurianto.
Data yang sama memperlihatkan bahwa ada penambahan 563 pasien Covid-19 yang dianggap sudah sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.