Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, CIMANGGIS - Susilawati Ramadhanti, Bidan di sebuah Rumah Sakit Swasta menjadi korban perampokan bersama temannya dalam angkot nomor 41 jurusan Kampung Rambutan-Citereup.
Diberitakan sebelumnya, Usy sapaan akrabnya bersama temannya kehilangan uang tunai serta harta bendanya yang habis digasak pelaku.
Selain diminta menyerahkan harta bendanya, Usy juga mendapat tindakan kekerasan dari pelaku yang merupakan penumpang yang lebih dulu ada di dalam angkot tersebut.
Bahkan, Usy berujar para pelaku sempat ingin melakukan tindakan pelecehan padanya.
Namun, hal tersebut tidak jadi dillakukan oleh pelaku lantaran Usy melawannya dan berteriak.
"Saya langsung melawan dan berteriak, ketika itu dia (pelaku) langsung nodong saya pakai gunting ke arah punggung saya," ujar Usy usai menjalani pemeriksaan di Mapolsek Cimanggis, Senin (22/6/2020).
Akibat ditodong menggunakan gunting, Usy berujar dirinya mengalami sedikit luka goresan pada bagian punggungnya.
"Pas saya teriak langsung ditodong pakai gunting dibagian punggung jadi rada lecet," bebernya.
Akibat kejadian ini, Usy pun mengakui dirinya mengalami trauma yang cukuo berat.
Rasa was-was dan takut pun kin terus menghantui dirinya, bilama melihat seseorang yang memiliki perawakan seperti ke-dua pelaku.
"Saya takut jujur kalau lihat atau ketemu orang baru," pungkasnya.
Kronologi
Susilawati Ramadhanty dan Riasudi Putri, menjadi korban perampokan dalam angkutan kota (angkot) ketika hendak pulang usai bekerja di sebuah Rumah Sakit swasta di Kota Depok, Jawa Barat.
Susilawatiadalah bidan di Rumah Sakit tersebut, sementara Riasudi berprofesi sebagai perawat.