Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - John Refra Kei memerintahkan anak buahnya membawa Nus Kei hidup-hidup atau dalam keadaan mati, fakta terungkap melalui rekonstruksi di Perumahan Tytyan Indah, Kota Bekasi, Senin, (6/7/2020).
John Kei diduga merupakan otak dari aksi pembunuhan seorang pria di Duri Kosambi Jakarta Barat serta penyerangan rumah Nus Kei di Green Lake City, Tangerang, pada, Minggu, (21/6/2020).
Satu hari sebelum aksi kejahatan tersebut, John Kei dan anak buahnya berkumpul di markas sekaligus kediaman John Kei di Perumahan Tytyan Indah, Kota Bekasi.
Polisi menggelar rekonstruksi dengan menghadirkan para tersangka serta pelaku utama John Kei.
Terdapat sekitar delapan adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi di Perumahan Tytyan Indah.
Salah satunya terdapat adegan di mana John Kei, memerintahkan anak buahnya untuk membawa Nus Kei.
Penyidik Polda Metro Jaya membacakan narasi adegan demi adegan, pada adegan ke-10, John Kei dan anak buahnya berkumpul di pelataran dekat portal.
"Adegan 10 selanjutnya tersangka John Kei datang menghampiri dan menyampaikan kepada tersangka Deniel Farfar dan kawan-kawan dan mengatakan besok berangkat tabrak dan hajar rumah Nus Kei," kata penyidik saat menarasikan adegan rekonstruksi.
"Ambil Nus Kei dalam keadaan hidup atau mati. Jika ada yang menghalangi, sikat saja," tambahnya sambil dibarengi dengan adegan yang diperagakan tersangka.
Selain itu, John Kei juga memberikan uang kepada tersangka Daniel Farfar sebesar Rp 10 juta dalam pecahan Rp 50 ribu.
Uang itu disinyalir sebagai 'ongkos operasional' anak buah John Kei dalam melancarkan aksinya ke rumah Nus Kei.
"John Kei memberikan uang Rp10 juta ke tersangka Daniel Farfar dengan pecahan 50 ribu," ucap penyidik melanjutkan adegan rekonstruksi.
Usai diberikan uang Rp10 juta, Daniel Farfar dan anak buah John Kei lainnya langsung menjadwalkan aksi penyerangan dengan titik kumpul di Cempaka Putih.
"Daniel Farfar dan tersangka lain langsung menjadwalkan berkumpul di Sport Centre Arcici Cempaka Putih, Jakarta Pusat jam 08.00 pagi," ucap penyidik.