TRIBUNJAKARTA.COM - Reaksi menohok anggota DPRD DKI Jakarta, Tina Toon terkakit rencana pembelajaran jarak jauh yang diterapkan permanen.
Seperti diketahui,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkap wacana pembelajaran jarak jauh diterapkan secara permanen.
"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen.
Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model.
Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020) dilansir dari Kompas.com.
Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.
"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system itu potensinya sangat besar," tuturnya.
Kebijakan Nadiem Makarim ini tentu saja mendapat beragam tanggapan.
Salah satunya datang dari Agustina Hermanto atau dikenal dengan Tina Toon.
Sejak menjabat sebagai Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta, ia kerap menanggapi berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah.
Ia merasa kebijakan yang dibuat Nadiem terlalu timpang karena merasa tidak semua masyarakat Indonesia mendapat akses internet.
Apalagi harga yang harus dikeluarkan untuk kuota internet bisa dibilang tidak murah.
"Trus Smartphone dan gadget dan Kuota internetnya Semua Dibayarin Mas Menteri ????? Kan Ga Semua Masyarakat Orang Kaya ????? Kan Ga Semua Masyarakat Melek Teknologi Kyk Di Kota Besar , Yg di Pelosok2 Gmn," tulisnya.
Tina Toon kemudian menyoroti polemik PPDB yang masih bergulir.
Diketahui, penerimaan siswa di Indonesia tengah jadi perbincangan karena sistem umur yang membuat banyak siswa jadi tidak bisa sekolah.