Sisi Lain Metropolitan

Kisah Onim, Kayuh Sepeda dari Bekasi ke Kramat Jati Keliling Jualan Sayur, Sering Mampir Apotek

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Onim, pedagang sayuran asal Jatimurni, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Modal dari hasil pinjam

Meski memiliki lima anak, Onim mengatakan tiga anaknya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Sementara sisanya hanya bekerja sebagai buruh pabrik.

Tanpa mau membebani anak-anaknya, Onim bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Onim, pedagang sayuran asal Jatimurni, Pondok Melati, Kota Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

"Anak saya juga enggak jauh beda kehidupannya. Makanya saya masih jualan untuk kebetuhan sehari-hari dan sekalian olahraga, bugarin tubuh," ujarnya.

Untuk itu, untuk modal awal jualan, Onim kerap meminjam di bank keliling.

Sayangnya, akibat bunga yang besar, kelima anaknya melarang Onim meminjam kembali.

Mereka pun membantu Onim mengumpulkan modal jualan.

"Karena bunganya besar, anak-anak kan tahu dan ngelarang pinjam lagi. Jadi sekarang putar modal dari sini aja. Alhamdulillah sudah enggak pinjam di bank keliling lagi," katanya.

Saat ini, perharinya pendapatan Onim tak menentu.

Bila para pembelinya tak utang, maka ia bisa mendapatkan keuntungan bersih sekira Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.

"Yang penting bisa belanja buat besok aja. Alhamdulillah kan sudah ada langganan. Jadi kalau diutang pun, pasti dibayar," tandasnya.

Berita Terkini