Menurut Novita, Bowo sempat bengong lalu bilang ke ibu, "Salah enggak Bu, kalau Bowo ngomong kaya gini (minta doa). Entar kan Bowo enggak ada umur."
Sang ibu kemudian menepis omongan sang anak dengan berseloroh, 'Apaan sih Wo, kamu ngomong kayak gitu. Enggak ada yang tahu umur seseorang."
Tak hanya ke ibunya, bahkan Novita sempat mendengar ucapan tak biasa dari adiknya seolah-olah sedang melantur.
"Pernah bilang, 'Teh, enak ya kalau meninggalnya malam Jumat. Jadi emang udah punya firasat, tapi kita tepis kan."
"Kita minta doa biar panjang umur, tapi ternyata dia umurnya segitu. Ya kita ikhlas," Novita melanjutkan ceritanya.
Penuturan Orang Indigo
Segala usaha keluarga tempuh untuk mencari di mana jasad Bowo, bahkan Novita mencari tahu ke sejumlah teman-temannya yang Indigo.
"Kebanyakan mungkin kalau mau ambil jenazah orang yang baru tiga hari (dikubur). Adik saya ini udah lebih 100 hari. Motifnya apa di balik ini semua?" kata dia.
Dari hasil konsultasi dengan sejumlah orang yang memiliki kemampuan spiritual, jenazah Bowo masih berada di suatu tempat.
"Makanya saya penasaran. Teman-teman saya yang Indigo bisa melihat, alhamdulillah belum diapa-apain (jenazahnya). Semoga secepatnya bisa dicari," terang dia.
Keluarga menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian untuk menangkap pelaku dan jenazah Bowo dapat kembali dimakamkan.
"Harapan kami biar semoga itu ketangkep pelakunya, terus motifnya apa, itu aja sih. Yang penting jenazah adik saya dikembalikan ke tempatnya lagi," tegas Novita.