TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Rumah seorang warga Jalan Pule RT 04/RW 08, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas dibobol komplotan maling sekira pukul 03.30 WIB tadi.
Korban, Haryanti (34) mengatakan enam pelaku yang menenteng senjata tajam dan api menggasak uang dan harta bendanya setelah melakukan kekerasan.
"Saya sama enam anak saya diikat dalam kamar, diikat pakai kabel tis. Kabel tis itu sudah dipersiapkan pelaku," kata Haryanti di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/8/2020).
Haryanti, satu anak laki-laki berusia 15 tahun, dan lima perempuan usia 13, 8, 4, kembar usia 1,5 tahun tak dapat melawan karena pelaku menenteng senjata.
Setelah mendobrak pintu samping rumahnya yang merangkap warung sembako, satu pelaku langsung menodongkan sebilah golok ke leher Haryanti.
"Satu pelaku langsung nodong pakai golok dan bilang 'diam lo'. Pelaku lainnya langsung masukkan dan ambil anak saya yang paling kecil, usia 1,5 tahun," ujarnya.
Haryanti menuturkan saat kejadian tiga pegawai warung sembakonya berada di lokasi, namun mereka tak mengetahui kejadian karena sedang terlelap.
Hanya Haryanti yang langsung bangun dari tidurnya setelah mendengar pintu rumah berjarak sekitar dua meter dari kamarnya didobrak pelaku.
"Sementara saya diancam pakai golok, jadi enggak berani teriak. Pelaku ada enam, tapi yang masuk rumah empat orang. Semua yang masuk rumah bawa senjata," tuturnya.
Haryanti menyebut empat pelaku yang menenteng dua senjata api jenis pistol, satu golok, dan sebilah pisau dapur berusia sekitar 50 tahun.
Sementara dua pelaku yang bertugas mengawasi keadaan dari dalam mobil dan mondar-mandir menggunakan motor tak diketahui pasti.
"Mereka di dalam rumah sekitar setengah jam yang diambil uang Rp 170 juta, perhiasan emas, tiga handphone, dan sejumlah slop rokok," lanjut Haryanti.
Haryanti dan lima anaknya baru dapat lepas dari jerat kabel tis setelah mendengar seru mesin mobil dan sepeda motor pelaku menjauh dari rumah.
Mereka berteriak memanggil tiga pegawai warung yang tidur di bagian belakang rumah meminta bantuan memotong kabel tis.
"Karena saya diikat jadi enggak tahu mereka kaburnya ke arah mana. Yang jelas mereka sudah berpengalaman dan berencana mau merampok," sambung dia.