Pria Ini Bunuh Diri Padahal Dua Hari Lagi Mau Akad Menikah: Biaya Nikah yang Dijanjikan Belum Ada

Penulis: Suharno
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana warga di rumah duka Jalan Seram Bawah, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Rabu (5/8/2020).

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria berinisial MA (20) diduga bunuh diri di rumahnya di Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang siantar, Sumatera Utara, Rabu (5/8/2020).

Padahal, MA sedang berstatus sebagai calon mempelai pria.

Kapolsek Siantar Barat Iptu Esron Sihaan mengatakan, pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 WIB, MA sempat menghubungi calon istrinya D (22).

Sedianya, MA dan D akan melangsungkan akad nikah pada 7 Agustus 2020 dan resepsi pernikahan pada 8 Agustus 2020.

"Pagi itu, MA menghubungi D mau datang kerumahnya," kata Esron saat dikonfirmasi.

"Setelah ditunggu-tunggu lama, akhirnya D datang ke rumah MA. Di dapur, D terkejut melihat korban gantung diri," sambungnya.

Syarat Karyawan yang Dapat Bantuan Rp 600.000 per Bulan, Erick: Langsung Ditransfer ke Rekening

Hal Seputar Penumpang Pesawat Positif Covid-19 Kabur Saat Mau Diisolasi, Terancam Sanksi Pidana

Buaya Muncul di Sawangan Kota Depok, Damkar Sisir Kali Pesanggrahan

Dinkes DKI Jakarta Klaim Tingkat Kesembuhan Pasien Positif Covid-19 di DKI Capai 63,4 Persen

MA ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung di dapur rumahnya.

"Karena dikira masih bisa ditolong, saksi bersama Bapak korban memotong tali sekaligus menurunkan korban. Namun setelah dicek, korban telah meninggal dunia," kata Esron.

Menurut Esron, MA diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran putus asa karena terbelit biaya pernikahan.

MA diduga menghadapi persoalan mengenai biaya pernikahan. Padahal, dia dan calon istrinya sudah mencetak undangan pernikahan.

"Diduga karena putus asa, hari Jumat ini mau menikah. Tapi biaya pernikahan yang sempat dijanjikan oleh orang tuanya tak kunjung ada. Sementara Bapak dan Ibunya sudah cerai," kata Esron.

Ayah MA berinisial K membenarkan bahwa anaknya akan menggelar pernikahan.

"Paginya dia (MA) masih sempat bangun keluar rumah. Enggak ada firasat apa-apa," ujar K.

Setelah kejadian itu, MA disemayamkan di rumah duka.

Para kerabat dan keluarga pasangan yang akan menikah itu silih berganti ke rumah duka.

Jenazah MA kemudian dimakamkan pada hari yang sama. Kontak bantuan Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri: Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Save yourself Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org

Calon Pengantin Tewas Ditusuk

Pria calon pengantin di Palembang meninggal dunia setelah dianiaya tetangga.

Korban beridentitas Rio Pambudi (25) tewas diduga dianiaya empat orang yang merupakan tetangganya.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (19/7/2020).

Warga Griya Macan Lindungan Jalan Tanjung Buruk, Macan Lindungan, Kecamatan IB 1 Kota Palembang itu tewas dengan luka tusukan di bagian dada kirinya.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawa korban tidak terselamatkan.

Saksi, Ganda (36) mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.00 WIB.

Saat itu, Ganda keluar rumah dan melihat korban sudah berada di sebelah rumahnya dengan luka tusukan di dada kiri.

"Tidak tau pasti kalau kejadian, pada pukul 10.00 WIB aku keluar lihat korban sudah berlari di dekat rumah aku dan dalam keadaan luka di dada kirinya," kata Ganda, Minggu (19/7/2020).

Ganda mengatakan, pelaku merupakan satu keluarga yang kediamannya hanya berjarak satu rumah dari rumah korban.

"Pelaku itu rumahnya di dekat sinilah berjarak satu rumah dari rumah korban. Kalau motif tidak tahu karena apa, tapi pagi tadi memang Rio lagi manasi motor," lanjutnya.

Menurutnya, pelaku yang berjumlah empat orang ini memang sudah sering cekcok dengan korban tapi tidak tidak tau apa penyebabnya.

"Memang sering cekcok mulut pelaku ini, baru juga tinggal disini kami juga tidak tau keseharian pelaku itu seperti apa," kata Ganda.

Setelah kejadian tersebut, pelaku pun melarikan diri.

Tampak rumah pelaku pun kini kosong tidak terlihat ada penghuninya.

Tempat lokasi kejadian pembunuhan yang menimpa Rio Pambudi Wicaksono (25) masih dipenuhi oleh rekan tetangga korban di komplek Perumahan Griya Macan Lindungan Kelurahan Bukti Baru, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (20/7/2020). Rio diketahui tewas setelah dianiaya oleh empat orang tetangganya.(KOMPAS.com/AJI YK PUTRA) (Kompas.com)

Belum diketahui pasti motif pelaku tega melakukan perbuatannya.

Sementara itu sebelum kejadian, Rio diketahui sedang memanaskan motor miliknya di depan rumah.

Tiba-tiba saja pelaku langsung menegur dan menghampiri korban hingga terjadi keributan.

"Dia tadi sempat manasi motor, tiba-tiba dia (pelaku) ini mendatangi korban dan langsung melotot menatap sambil bilang kenapa kau nantang kami ?," kata H (36) warga yang melihat kejadian tersebut, Minggu (19/7/2020).

Seketika pelaku menantang korban dan menghunuskan senjata tajam ke dada kiri korban.

Korban pun mengalami luka tusuk di bagian dada kirinya hingga meninggal dunia.

Aksi pelaku ternyata tak berhenti di situ.

Diketahui bahwa istri pelaku sempat menahan ibu korban dengan cara menghalangi pergerakannya.

"Iya istrinya sempat juga menghadang ibu korban mungkin untuk menghalangi ibu korban, kakanya juga sempat videokan tadi tapi hp sempat diambil oleh pelaku dan akhirnya dapat kembali oleh kakak korban, kami tidak sempat melihat videonya," lanjut H.

Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Ganda.

Dikatannya, A yang dikenal tempramental ternyata langsung mendekati korban sembari membawa senjata tajam jenis celurit.

Saat itu, Rio langsung dianiaya oleh A bersama dua anaknya yang lain.

"Pelaku ini mengeroyok korban di depan rumahnya. Pelaku juga bawa tiga anaknya. Waktu dikeroyok korban sempat lari," kata Ganda saat berada di lokasi kejadian, Senin (20/7/2020).

Berdasarkan kesaksiannya, ibu Rio sempat berupaya menolong anaknya yang saat itu dikeroyok.

Namun, seorang pelaku langsung memegangi ibu korban.

"Ibunya dipiting oleh anak pelaku waktu Rio ini dikeroyok," ujar Ganda.

Rumah duka Rio Pambudi di Jalan Tanjung Buruk, Macan Lindungan Palembang yang diramaikan pelayat yang datang, Minggu (19/7/2020) (SRIPOKU.COM/BAYAZIR AL Rayhan)

Terpisah, Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang Kompol Yenni Diarty membenarkan informasi mengenai kejadian tersebut.

Yenny mengatakan, saat ini petugas sedang melakukan penyelidikan untuk mengejar para pelaku.

"Pelakunya adalah tetangga korban sendiri. Sekarang kita masih mengejarnya, karena pelaku ini melarikan diri usai menganiaya korban," kata Yenni.

Berita Terkini