Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sejumlah warga yang tinggal di Jalan Cempaka Baru Timur, Kemayoran, Jakarta Pusat menjerit lantaran tak punya akses keluar masuk rumah yang memadai.
Pasalnya, akses satu-satunya menuju kediaman mereka tertutup oleh bangunan milik Yayasan Sekolah Pergunas.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) DKI Jakarta Heru Hermawanto mengaku tak tahu.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, belum ada laporan yang terima oleh pihaknya.
"Waduh saya belum tahu itu informasinya (soal dinding tutup akses warga di Kemayoran)," ucapnya, Kamis (3/9/2020).
Ia menyebut, pihaknya bakal coba melakukan pengecekan di tingkat kota administrasi.
Sebab, meski memiliki tugas mengawasi proses pembangunan sebuah gedung, tapi surat izin mendirikan bangunan (IMB) dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
"Coba nanti saya tanya ke pihak PTSP Jakarta Pusat," ujarnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Wiwiek, salah satu warga Kemayoran mengatakan, dirinya baru saja membuat laporan ke Suku Dinas Citata Jakarta Pusat.
"Hari ini laporan sudah saya masukan ke Sudin Citata Jakarta Pusat," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, enam Kepala Keluarga (KK) terpaksa menanggung beban berat lantaran akses keluar rumahnya ditutup bangunan milik yayasan Sekolah Pergunas, Jalan Cempaka Baru Timur, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Satu dari enam KK yang paling terdampak, Wiwiek (56), sempat menangis lantaran merasa dibohongi pihak yayasan tersebut.
Wiwiek menjelaskan, semula dirinya dijanjikan masih disisakan tanah seluas satu meter.
Namun janji itu tidak ditepati pihak yayasan tersebut.