TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Wali Kota Depok dan Wakil Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono siang tadi melaksanakan deklarasi Pilkada Kota Depok 2020.
Bertempat di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Kota Depok, acara ini dihadiri oleh para pemimpin partai pengusung yang diantaranya Partai Keadilan Sejahtera, Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan juga dari non parlemen Partai Berkarya.
Satu persatu, para pimpinan partai ini maju ke atas panggung untuk memberikan sambutannya.
Ketua DPC Demokrat Depok Malah Sebut 'Idris-Pradi'
Namun, ada hal unik yang terjadi ketika Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Depok, Edi Sitorus, menyampaikan sambutannya di hadapan ratusan hadirin.
Maksud hati memberikan semangat para hadirin untuk mendukung Idris-Imam, Edi malah menyebut 'Idris-Pradi' yang mana diketahui bahwa Pradi Supriatna adalah lawan dari Idris dan Imam di Pilkada tahun ini.
"Mendukung Idris-Pradi," teriaknya kencang yang cukup membuat hadirin kebingungan di Hotel Bumi Wiyata, Jumat (4/9/2020).
Bahkan tak hanya sekali, Edi kembali salah menyebut nama pasangan calon yang didukung pihaknya.
"Hidup Idris-Pradi," ucapnya mengulangi kesalahan yang sama.
Tak berselang lama, ia pun langsung meralat ucapannya tersebut.
"Salah, salah, maaf. Yang itu sudah kita lupakan," kata Edi meralat ucapannya.
Mohammad Idris menangis
Momen haru terjadi pada deklarasi pasangan Calon Wali Kota Depok dan Wakil Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Kota Depok.
Menjelang akhir acara deklarasi, Idris yang juga merupakan calon petahana menuturkan, bahwa seluruh usaha pihaknya dalam pesta demokrasi tahun ini tak lepas dari peran dan jasa seorang wanita yang saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Wanita tersebut tak lain dan tak bukan adalah Elly Farida, istri tercintanya sendiri.
Sebagaimana diketahui, bahwa saat ini Elly beserta sejumlah staffnya tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit, lantaran terkonfirmasi positif Covid-19.
"Untuk bisa memenangkan ini karena selama ini dialah yang berjasa untuk bisa kita sampai pada deklarasi sampai saat ini. Silakan bunda, saya zoom," kata Idris yang langsung melalukan video call dengan Elly mengguna handphonenya.
Melalui layar yang disiapkan di lokasi acara, nampak Elly dalam kondisi yang baik juga mengenakan masker.
Dalam sambungan video call tersebut, Elly mengucapkan bahwa meski saat ini dirinya sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit namun batinnya ada di lokasi acara deklarasi.
Selanjutnya, Elly pun memberikan pesan pada Idris yang ia panggil 'Sang Pejuang Tercinta'.
"Jika ingin kedudukanmu mulia disisi Allah, jangan mengolok-ngolok apalagi dengan kebencian," kata Elly.
"Jika ingin menjadi ksatria, jadilah pejuang bukan pecundang," timpal Elly lagi.
Beberapa menit Elly menyampaikan pesannya, Idris pun tak kuasa menahan tangis hingga air matanya membasahi pipi.
Sementara itu, Elly pun tampak menangis dan suaranya bergetar sambil terus melanjutkan pesan untuk suaminya tercinta.
Beberapa kali, Idris mengambil tisue dari saku kanan untuk menyeka air matanya yang mengalir dan membuat wajahnya berwarna kemerahan.
Selepas Elly memberikan pesan, suasana pun semakin haru diiringi tepuk tangan ratusan hadirin pendukung pasangan calon ini.
• Nostalgia Muhamad saat Daftar ke KPU Tangsel Naik Oplet, Rahayu Saraswati Lari 6 Kilometer
• UPDATE Covid-19 DKI, Jumat 4 September Pasien Positif 44.604, Sembuh 33.260, dan Meninggal 1.260
• Filosofi Naik Oplet Daftar Calon Wali Kota, Muhamad Jadi Doelnya Tangsel
Diusung tiga parpol parlemen
Berbagai manuver terus dilakukan partai-partai menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2020.
Terbaru, kini giliran Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merapat ke kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan juga Demokrat.
Ramai diwartakan sebelumnya, bahwa PKS dan Demokrat telah mengusung Mohammad Idris sebagai calon petahana, didampingi Imam Budi Hartono sebagai wakilnya.
Ketua DPC PPP Kota Depok, Qonita Lutfiyah, dipercaya sebagai juru bicara koalisi yang dinamakan Tertata Adil Sejahtera (TAS) ini.
Dikonfirmasi wartawan, ia mengaku pihaknya optimis akan memenangkan pertarungan Pilkada Depok 2020.
“Kalau target menang saja pokoknya,” katanya singkat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/9/2020).
Qonita berujar, saat ini pihaknya sedang menunggu keputusan dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang kabarnya akan bergabung.
“Rencana hari ini keputusannya, sekarang masih kita bahas secara teknis,” bebernya.
Ditanya ihwal bergabungnya PPP dengan koalisi PKS dan Demokrat, Qonita mengatakan ada beberapa program dari PPP dititipkan pada Mohammad Idris.
Selama Idris memimpin, Qonita berujar pihaknya menilai lebih banyak sisi positif, meskipun ia tak menampik aa plus minusnya.
“Ada beberapa program-program keumatan dari PPP yang kita titipkan kepada petahana, sehingga kami berikan kesempatan ke-dua pada beliau memimpin Depok lagi. Kita kan koalisi ini kan dengan Pak Kyai Idrisnya.”
“Intinya PPP meminta porsi dalam membangun Kota Depok dan diberikan porsi kebersamaan. Apapun kebijakan yang diambil petahana nantinya akan melibatkan partai-partai pengusung, termasuk PPP,” pungkasnya. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)